Pesantren

Pendidikan pesantren Ajarkan Selamat Dunia dan Akhirat

NU Online  ·  Sabtu, 27 Mei 2017 | 23:02 WIB

Probolinggo, NU Online
Seorang Muslim mengenal adanya dua konsep kehidupan yang saling mempengaruhi satu sama lain. Yakni hidup di alam dunia dan kelak kehidupan di akhirat Allah yang kekal. Konsep ideal yang diinginkan setiap Muslim dalam hidupnya adalah selamat dunia dan akhirat. 

Hal tersebut disampaikan oleh Hj. Uci Nurul Hidayati dalam taushiyahnya di malam peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-21 Pondok pesantren Syekh Abdul Qadir Al Jailani Desa Rangkang Kecamatan Kraksaan Kabupaten Probolinggo, Rabu (24/5) malam. 

“Semua pasti ingin kaya sehat, panjang umur, derajat dunia akhirat, mati dengan husnul khotimah, mendapatkan nikmat kubur dan masuk dalam surganya Allah kelak,“ ucap Uci di hadapan ribuan Jam’iyah Nahdlatul Ulama.

Ning Uci’ mengajak kepada warga NU agar memilih pendidikan pesantren sebagai bekal anak dan cucu mereka nantinya dalam menjalani kehidupannya di dunia maupun kelak di akhirat, sembari menjelaskan salah satu ayat Al-Qur’an, yakni Allah akan mengangkat derajat manusia lebih tinggi beberapa derajat di antara manusia lain, bagi yang berilmu  dan beriman kepada Allah SWT.

“Baik tidaknya kehidupan kita kelak di akhirat adalah tergantung amal perbuatan kita di kehidupan dunia. Gunakanlah apa yang kita miliki di dunia ini sebagai sangu (bekal) ke akhirat. Semua konsep tersebut diajarkan secara penuh di pesantren, dengan memasukkan anak cucu kita di pesantren, insyaallah anak dan orang tuanya akan diselamatkan dunia akhirat,” jelasnya.

Lebih lanjut Ning Uci’ dengan tegas menampik banyaknya anggapan masyarakat terhadap rendahnya kualitas pendidikan pesantren dan keraguan orang tua terhadap masa depan anaknya selepas dari mondok di pesantren, sembari menuturkan sebuah lirik kalimat istighfar.

“Barangsiapa Allah tujuannya, niscaya dunia akan melayaninya, namun barang siapa menjadikan dunia sebagai tujuannya niscaya akan letih dan sengsara diperbudak dunia sampai akhir masa,” tuturnya. 

Sebagai penutup, Ning Uci’ mengajak kepada masyarakat untuk jangan ragu-ragu lagi untuk memondokkan putra-putrinya di pesantren-pesantren yang telah ada selama ini. Selain mendapatkan ilmu agama yang memadai dan ilmu pengetahuan lainnya, yang terpenting adalah barokah dari Allah.

“Inilah keuntungan-keuntungan yang didapat dari pendidikan pondok pesantren. Jangan khawatir akan rezeki anak-anak panjenengan. Jika Allah ridho, maka rezeki anak panjenengan akan senantiasa terjamin oleh Allah,“ pungkasnya. (Syamsul Akbar/Abdullah Alawi)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua