Pesantren

Nurul Yaqin, Ciptakan Generasi Qur’ani dan Kuatkan Basis Agama

Rab, 21 Februari 2018 | 02:30 WIB

Padang, NU Online
Pondok  Pesantren Nurul Yaqin Al-Huffaz di Kecamatan Bungus Teluk Kabung, Kota Padang berupaya menciptakan generasi yang berkarakter Al-Qur’an dan memiliki basis agama yang kuat. Juga bertujuan melahirkan ulama masa depan sebagai generasi penerus harapan bangsa dan agama.
 
Pimpinan Pondok Nurul Yaqin Al-Huffaz, Bustanul Muhaqqiqin Tuanku Rajo Intan, Rabu (21/2/2018), mengatakan  bahwa pesantren ini didirikan bertujuan sebagai pengembangan kegiatan belajar di pondok tahfizul Qur'an di Bungus  yang membina santri dalam menghafal Alquran.

Selain itu, keberadaan pesantren juga mempelajari ilmu membaca dan memahami kitab kuning atau klasik. Sebagai basis nagari, pesantren mendukung falsafah kebudayaan alam Minangkabau, sebagai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah.
 
"Pesantren Nurul Yaqin Al-Huffaz didirikan tahun 2015.  Ternyata sambutan masyarakat luar biasa,” kata Bustanul Muhaqqiqin Tuanku Rajo Intan. Tahun ini santri yang ada sudah berjumlah 580 orang, dengan 15 orang guru, lanjutnya.
 
Dikatakan, pesantren berada di bawah naungan Yayasan Ahsanul Husna El-Huffaz yang diketuai Deri Suherman, Tuanku Rajo Mulie. Setelah pesantren berdiri, ada masyarakat  mewakafkan tanah seluas 2 hektar, dan ditambah 6 hektar untuk pengembangan selanjutnya.
 
Saat ini, sedang dikerjakan pembangunan badan jalan  8 X 700 meter dari jalan aspal. Alat berat dari Pemko Padang yang bekerja selama 2 bulan,  membangunkan jalan dan pembenahan lahan yang akan digunakan untuk pembangunan sarana  prasarana pesantren. 

"Kini sudah disiapkan gambar pembangunan Pesantren Nurul Yaqin Al-Huffaz yang akan menelan biaya Rp 9,4 miliar," katanya.
 
Menurut Tuanku Rajo Intan, ide pendirian pesantren langsung dari  Buya Syekh Ali Imran, pendiri Pesantren Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan, Kabupaten Padang Pariaman. Ketika mengetahui sudah ada rumah hafiz, Syekh Ali Imran menyarankan agar ditingkatkan menjadi pondok pesantren. Sehingga santrinya tidak hanya hafal Al-Qur’an, tapi juga belajar kitab kuning standar pesantren.

Arahan Syekh Ali Imran tersebut menjadi pemicu bagi Tuanku Intan dan kawan-kawannya untuk mendirikan pesantren. Maka didirikan pesantren Nurul Yaqin Al-Huffaz. Artinya pondok pesantren yang didirikan oleh alumni Nurul Yaqin Ringan-Ringan Pakandangan dan melanjutkan rumah hafiz Al-Huffaz.
 
Pengajar kitab kuning saat ini adalah  Goderman Tuanku Malin Bungsu, M Fauzan Tuanku Rajo Kamunyang, Hendro Prima Malai, Tuanku Malin Sulaiman, Johan Efendi, Tuanku Malin Kuniang, Jamaluddin Tuanku Sinaro, Ustadz Imalatunil Hasanah, Ustadz Muadiyaturrizqi, Ustadz Missiana Nika, Rifanda Januar Tanjung, Tuanku Malin Mole. (Armaidi Tanjung/Ibnu Nawawi)

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua