Pesantren WIRAUSAHA

Miniatur Bus Karya Santri Karanganyar

Sab, 5 Januari 2013 | 23:06 WIB

Karanganyar, NU Online
Bagi pembaca yang ingin mengoleksi  berbagai jenis bus, tetapi tak mampu membeli bus sungguhan, mungkin Anda bisa mengoleksinya dalam bentuk miniatur. 
<>
Berbagai jenis dan model bus tersedia dalam ukuran mini dengan model, warna dan bentuknya nyaris sama dengan bus sungguhan.

Adalah Jati Pramono, alumni MA Al-Muayyad tahun 91 yang telah menyulap bahan baku seperti tripleks, fiberglass, mica dan stereoform menjadi miniatur berbagai model bus yang beroperasi di seluruh Indonesia. 

Bus-bus kreasinya dia rancang dan dibuat sendiri sambil menunggu tokonya di daerah Karanganyar Jawa Tengah. Satu model bus dapat diselesaikan dalam waktu satu sampai tiga hari.

“Sebenarnya satu hari bisa saja selesai, tapi proses pengecatan yang agak lama tergantung cuaca, ya tapi paling lama tiga hari. Kadang kalau lagi banyak pesanan saya dibantu istri lembur malam, dia yang bagian nggarap interiornya” ujar laki-laki yang juga aktif menjadi pengurus PCNU Karanganyar ini menjelaskan pada NU Online, Sabtu (5/1) via jejaring sosial Facebook.

Meski hanya berupa miniatur, tetapi bus-bus hasil ciptaannya ini telah sukses dipasarkan di seluruh Indonesia secara online melalui jejaring sosial dengan harga sekitar 500 ribu per unit.  

“Kita biasanya bikin satu sampel, trus gambar saya upload melalui facebook, yang rata-rata pembelinya adalah anggota BMC (Bus Mania Community) di seluruh Indonesia. Tapi kadang ada juga pesanan dari sebuah PO bus tertentu, biasanya bus pariwisata.” kata Pramono, yang juga pernah nyantri di Pondok Pesantren Al-Muayyad Solo.

Gagasan produksi miniatur bis ini berawal dari kegemarannya terhadap jenis angkutan umum yang satu ini. Pun dengan Kebiasaannya menggambar desain mobil ini memang sudah nampak sejak di bangku MA Al-Muayyad 21 tahun silam.

Buku-buku tulisnya penuh dengan gambar mobil dari berbagai jenis dan model hasil coretannya. Bahkan kadang saat guru menerangkan pelajaran malah dia asyik menggambar desain mobilnya di buku tulisnya. Tapi siapa sangka hobi dan kebiasaan saat nyantri itu kini telah menjadi salah satu sumber penghasilannya.


Redaktur     : Hamzah Sahal
Kontributor : Latif, Ajie, Al-Muayyad 

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua