Pesantren

Gedung Pesantren Attawazun Sudah 'Overload'

NU Online  ·  Ahad, 25 Agustus 2013 | 04:41 WIB

Subang, NU Online
Setelah sekira satu bulan lebih libur dalam melaksanakan dzikir akbar asmaul husna, Pesantren Attawazun yang berlokasi di Kecamatan Kalijati, Subang, Jawa Barat itu memulainya kembali pada Sabtu (24/8) malam.<>

KH Musyfiq Amrullah, Pengasuh Pesantren Attawazun dalam sambutannya menyampaikan perihal kondisi pesantren Attawazun yang saat ini kekurangan sarana prasarana.

"Tadinya tahun ini saya mau menerima 1 santri saja, karena tempatnya sudah tidak muat, tapi 1 orang datang lagi menitipkan anaknya, esoknya 1 lagi, terus sampai seratus," kata Kiai Musyfiq di hadapan ribuan hadirin yang membanjiri halaman Pesantren Attawazun

"Tapi saya diamanati sama guru saya, jangan menolak santri, masa orang mau nyari ilmu agama dilarang," lanjut Ketua PCNU Subang yang baru terpilih tersebut

Untuk ruang kelas saja, tambah alumni Pesantren Darul Rahman Jakarta tersebut, terpaksa digunakan sebagai kamar santri.

"Santrinya sudah 700-an, ruangan kelas yang ukurannya 7 x 8 meter itu dipakai untuk kamar 40 santri, udah kaya pindang aja," katanya dibarengi canda.

"Belum kamar mandinya, saya kira dimana saja kamar mandi santri itu seperti itu, sekarang dipasang kran, besok harus pasang lagi, sekarang pasang pintu, besok harus pasang lagi" tukasnya.

"Saya mohon maaf kepada para santri khususnya apabila tempatnya kurang berkenan, tapi ada yang VIP itu yang tiap hari belajarnya di rumah saya, udah VIP karena sekolahnya di rumah pengasuh," pungkasnya.

Sementara itu, dalam dzikir akbar asmaul husna tersebut dihadirkan tiga penceramah, yaitu Pengasuh Pesantren Al-Mizan Majalengka, KH Maman Imanulhaq, Ustad Jam'an dan Zaki Mubarak.



Redaktur    : A. Khoirul Anam
Kontributor: Aiz Luthfi

Terkait

Pesantren Lainnya

Lihat Semua