Alumni Ma'had Qudsiyyah Diminta Tetap Konsisten Ilmu
NU Online · Kamis, 23 Juli 2015 | 14:17 WIB
Kudus, NU Online
Ma'had Qudsiyyah Kudus, Jawa Tengah menggelar Halal Bihalal pertama kali para alumni di aula pesantren setempat Rabu (22/07) malam. Puluhan alumni yang baru tiga angkatan berdialog interaktif dengan para kiai perihal perkembangan pendidikan di MA Qudsiyyah.
<>
Wakil Nadhir KH Yusrul Hana mengatakan sebagai santri memang tidak akan bisa lepas dari belajar. Sebagaimana konsep hadist yang menerangkan perintah belajar dari sejak lahir hingga di liang kubur, atau dalam bahasa orang sekarang adalah konsisten terhadap ilmu.
Kiai yang akrab disapa Gus Hana itu mencontohkan sosok ulama KH Arwani yang pandai di berbagai bidang keilmuan ilmu semacam, ilmu alat, Falak, Qiro'ah Sab'ah hingga Tasawuf.Â
"Nah, ini menarik untuk kita telurusi bagaimana orang yang sederhana bisa memperloleh dan mencapai ilmu yang sebanyak itu," papar itu.
Menurut putera Mustasyar PBNU KH Sya'roni Ahmadi tersebut, hal itu adalah satu pertanyaan yang penting bagi santri, yaitu disek iku ngajine piye? (Dahulu itu ngajinya bagaimana).Â
Ia menerangkan, ada rahasia dalam mengaji, yakni ketekunan dan ikhlas,apalagi yang dipelajari adalah ilmu syariat. "Apapun yang dipelajari yang penting sungguh-sungguh dan tidak boleh berhenti belajar," tanda kiai jebolan Ma'had Aly Situbondo itu.
Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Yayasan Pendidikan Qudsiyyah (Yapiq) Dr. Abdul Jalil mengingatkan para santri alumni supaya dapat memposisikan diri secara saleh (proporsional) sesuai kapasitas masing-masing.
"Setiap orang pasti punya kapasitas, tapi tergantung pada ikhtiarnya,"jelas pengurus LBM PBNU itu.
Sebenarnya  Madrasah Qudsiyyah sudah berdiri sejak tahun 1919 M hanya saja pada tahun 2010 baru membuka pendidikan dalam bentuk pesantren (Ma'had) di bawah satu Yayasan Pendidikan Islam Qudsiyyah. (M. Zidni Nafi'/Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua