Probolinggo, NU Online
Sejak didirikan oleh KH Abdurrahman Ansori, Pesantren An-Nidhomiyah di Desa Sumurdalam Kecamatan Besuk Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur tidak hanya khusus ilmu agama dengan metode salafiyah seperti pesantren pada umumnya yang diutamakan.<>
Pesantren ini lebih menanamkan pendidikan akhlakul karimah atau tatakrama pada para santrinya. “Bukan hanya harus bisa membaca kitab kuning, tetapi yang terpenting akhlaknya para santri,” ungkap pengasuh Pesantren An-Nidhomiyah Saifuddin, Senin (16/12).
Menurut Saifuddin, proses belajar di pondoknya tersebut masih menganut sistem salafiyah. Artinya tidak ada pelajaran umum yang diberikan. Dari pelajaran sharaf, nahwu, baca kitab kuning dan lainnya. Tidak hanya itu, dalam waktu senggang, para santrinya diwajibkan untuk membaca Al Qur’an.
“Sama seperti pesantren pada umumnya. Cuma yang disini ini tidak hanya mengkhususkan ilmu agama aja. Seperti sebelum dan sesudah shalat Subuh diharuskan membaca Al Quran. Nah itu semata-mata agar para santri selalu ingat dan selalu menjaga akhlak,” tuturnya.
Kegiatan yang dilakukan oleh Pesantren An-Nidhomiyah ini masih berlangsung hingga sekarang, karena itu proses belajar mengajar dimulai pagi hingga malam hari. “Untuk santri yang tidak bermukim di pesantren, pembelajaran dilakukan di sore hari saja,” tegasnya. (Syamsul Akbar/Anam)
Terpopuler
1
Idul Adha Berpotensi Tak Sama, Ketinggian Hilal Dzulhijjah 1446 H di Indonesia dan Arab Berbeda
2
Pemerintah Tetapkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025 M
3
Hilal Terlihat, PBNU Ikhbarkan Idul Adha 1446 H Jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025
4
Gus Baha Ungkap Baca Lafadz Allah saat Takbiratul Ihram yang Bisa Jadikan Shalat Tak Sah
5
Niat Puasa Dzulhijjah, Raih Keutamaannya
6
Pengrajin Asal Cianjur Sulap Tenda Mina Jadi Pondok Teduh dan Hijau
Terkini
Lihat Semua