Pendidikan Islam

MINU Pucang Sidoarjo Gunakan 4 Kurikulum Pembelajaran

Kam, 5 November 2015 | 07:01 WIB

Perubahan dan perkembangan teknologi yang semakin berkembang pesat memberikan dampak terhadap pelaksanaan pendidikan. Untuk mewujudkan cita-cita pendidikan menjadi lebih baik serta menjawab tantangan zaman tersebut, Madrasah Ibtidaiyah Ma'arif Nahdlatul Ulama Cambridge International Examination, atau yang biasa dikenal dengan MINU Pucang Jl Jenggolo 53 Sidoarjo, Jawa Timur ini memiliki kurikulum yang berbeda dari sekolah MI/SD pada umumnya.<>

Sekolah milik NU ini menggunakan kurikulum terpadu atau integrated curriculum sebagai acuannya. Dengan mengadopsi dan mengadaptasi kurikulum Kementrian Agama (Kemenag), Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Cambridge University dan International Baccalaureate Program (IB), diharapkan dapat mewujudkan dan menciptakan sumber daya manusia berkualitas, kompetitif di bidang ilmu pengetahuan serta memiliki keagungan akhlak.

Kepala sekolah MINU Pucang Sidoarjo, M Hamim Thohari mengaku, dengan mengadopsi dan adaptif mana yang sama dengan kurikulum nasional yang lebih tinggi, maka kurikulum itu diadopsi. Kualifikasi tersebut di atas rata-rata Madrasah Ibtidaiyah.

Menurutnya, keempat kurikulum tersebut tidak dimiliki oleh sekolah lainnya di wilayah Sidoarjo. Ada yang menggunakan kurikulum Cambridge University, namun tidak menggunakan kurikulum IB dan hanya di MINU Pucang yang menggunakan empat kurikulum. "Alhamdulillah siswa kami bisa dan mampu menerima semua kurikulum tersebut," tutur Hamim kepada NU Online, Kamis (5/11).

Materi pembelajaran berbahasa Inggris

Setiap materi pembelajaran selalu menggunakan bahasa Inggris. Tak terkecuali pada saat pembelajaran agama, guru dan siswanya tetap menggunakan bahasa Inggris. Hamim menjelaskan, semua materi yang diberikan kepada siswa, tidak ada yang dikotomi atau dikesampingkan. Semua materi agama atau pun muatan umum, diajarkan sesuai dengan kurikulum yang ada.

"Pada saat pembelajaran, yang menjadi produser atau sutradara adalah pendidiknya. Pada saat di kelas, semuanya kami serahkan kepada dewan gurunya. Rata-rata pendidik di MINU Pucang ini 90 persen guru bahasa Inggris, yakni melalui bimbingan tenaga pendidik yang profesional dengan 56 persen kualifikasi jenjang pendidikan S2. "Kami juga rutin memberikan pelatihan bahasa Inggris kepada dewan guru dan alhamdulillah sampai saat ini tetap berjalan," kata Hamim.

Dalam menyeimbangkan antara ilmu agama dengan umum, Hamim menyatakan bahwa di MINU Pucang Sidoarjo juga menerapkan program intensif Tartil Al-Qur'an dengan target siswa hapal juz 30, 1 dan 2. Pembelajaran tersebut dilakukan secara menyeluruh dengan memadukan unsur Al-Qur'an dan intelektual peserta didik yang berfokus pada pembentukan akhlak dan kemampuan probelm solving.

Di MINU Pucang sendiri, jumlah tenaga pendidiknya sekitar 84 guru. Dari sekian itu, ada 16 guru yang memiliki sertifikasi internasioanl secara mandiri. Sementara jumlah siswanya hingga saat ini sekitar 1706 siswa. Untuk memenuhi kebutuhan belajar mengajarnya, MINU Pucang memiliki ruang kelas sebanyak 32 ruangan dan luas sekolah 3682 meter persegi.

Prestasi membanggakan

Selain memiliki keunggulan kurikulum, siswa MINU Pucang Sidoarjo juga banyak menorehkan prestasi membanggakan. Tak ayal, banyak tropi maupun piagam penghargaan di dalam almari yang menjadi pusat pemandangan ketika mulai memasuki ruangan. Almari yang memiliki ukuran kurang lebih 2x1,5 meter ini berada di depan pintu masuk menuju ruang kelas.

Adapun prestasi yang pernah diraih oleh siswa MINU Pucang Sidoarjo pada tahun 2014 antara lain, juara I, II dan III tartil LPSI Al-Barokah tingkat Kota Surabaya-Sidoarjo, juara II dan III Pildacil tingkat Kabupaten Sidoarjo. Tahun 2015, juara I Pildacil tingkat Kabupaten Sidoarjo, juara I cerdas cermat matematika tingkat Kabupaten Sidoarjo, juara I cerdas cermat IPA tingkat Kabupaten Sidoarjo, juara I cerdas cermat bahasa Inggris tingkat Kabupaten Sidoarjo, juara I Olimpiade Math Science SSC tingkat Kabupaten Sidoarjo, rangking 5 besar Nasional Math Science Emerald dan masih banyak lagi yang lainnya.

"Alhamdulillah pretasi yang diraih siswa kami dari tahun ke tahun selalu ada dan sangat banyak sekali. Tidak hanya itu, sekolah kami juga sering digunakan untuk study banding dari sekolah maupun Universitas baik yang ada di Sidoarjo maupun dari luar Sidoarjo," terang Hamim. (Moh Kholidun)

Terkait

Pendidikan Islam Lainnya

Lihat Semua