MA Al Rasyid, Dari Kitab Kuning hingga Drumben Akrobatik
NU Online · Senin, 16 November 2015 | 02:00 WIB
Di pinggiran Kota Bojonegoro, tepatnya di Dusun Kendal, Desa Ngumpakdalem, Kecamatan Dander terdapat madrasah swasta tingkat Madrasah Aliyah (MA) bernama MA Ar-Rasyid. Sekolah yang berada di bawah naungan Yayasan Pondok Pesantren Al Rasyid ini dikenal sebagai lembaga pendidikan yang mengedepankan ilmu keagamaan dan sopan santun sebagai tolak ukur siswa berprestasi. Sehingga, penilaian prestasi tidak hanya terpaku pada nilai akademik tapi juga nilai suluk (akhlak) peserta didik.
<>
Dari sejarahnya, MA Al-Rasyid berdiri sejak awal tahun 1959. Sebelum berdiri MA Ar-Rasyid dulu hanyalah berupa pendidikan berbentuk madrasah diniyah dengan nama Al-Islah. Seperti madrasah diniyah pada umumnya, Madin Al-Islah yang mengklasifikasikan setiap anak didik menjadi tiga tingkatan yakni Madrasah diniyah Ulaa (dasar), Wustho (menengah), dan Ulya (Atas).
Muridnya ketika itu hanya kurang lebih 18 anak didik yang juga menetap di asrama pondok. Seiringnya berjalannya waktu madrasah diniyah mengembangkan keilmuanya di bidang sosial dengan mendirikan Madrasah Aliyah (MA) Al Rasyid. Tujuannya agar semua anak didik bisa juga menguasai berbagai macam ilmu di bidang formal atau sosial guna membangun bangsa serta Negara sesuai ilmu yang dimilikinya. Selain itu juga belajar ilmu agama sebagai bekal Tafaqquh Fiddin yang berfungsi pemeliharaan, pengembangaan penyiaran ajaran Ahlus Sunnah Waljamaah.
Sejak mulai berdiri di tahun 1979 sampai sekarang, MA Al-Rasyid mengalami tiga periodedisasi kepemimpinan yang setiap periodenya tetap konsisten menjadi sekolah yang tetap menjunjung nilai kesopanan dalam berakhlaqul karimah.
Di masa awal periode pertama tahun 1979 sampai 1991 MA Al-Rasyid dipimpin oleh KH.Sajjidun. Saat itu, lembaga masih dalam masa sulit karena kesemuanya dalam keterbatasan sarana maupun prasarana bahkan keterbatasan tenaga pendidik.
Pada masa kedua MA Al Rasyid dipimpin oleh H Syamsul Hadi beliau memimpin mulai tahun 1991 sampai 2005 dimana Madrasah yang beliau pimpim belum bisa berkembang secara signifikan. Meski tenaga pendidik potensial mulai ada yang terus mengabdikan tenaganya untuk sekolah. Pada periode ini, MA Al-Rasyid sudah mulai banyak dikenal masyarakat luas di Kabupaten Bojonegoro salah satunya selalu tampil dalam pelaksanaan fungsi Kepala Madrasah.
Pada periode ketiga yakni tahun 2006 hingga sekarang MA Al-Rasyid mengalami kemajuan yang sangat pesat di berbagai bidang baik dalam segi pembelajaran serta tenaga pendidik. Sehingga saat ini mumpuni untuk bisa bersaing dengan lembaga sekolah lain, bahkan kini juga membuka Kelas Unggulan.
Kegiatan pembelajaran di MA Al-Rasyid mencakup pendidikan agama dan pembelajaran kitab kuning. Peserta didik diajarkan ilmu Alquran, Hadis, Nahwu, Sharaf, Fikih, Ushul Fiqih, Tafsir, Imla' serta Insya'. Selain itu juga menonjol di bidang ekstrakurikuler, salah satunya di bidang drumben.
Madrasah yang berada di Jalan KHR Moh Rosyid Nomor 28 ini memiliki grup drumben akrobatik. Grup drumben binaan lembaga tersebut tidak hanya sekadar membunyikan alat-alat drumben seperti terompet, simbal, Baritone Horn, bass dan terompet tapi juga dilengkapi atraksi akrobatik yang biasa dikenal dengan sebutan Air Fighter.
Sesuai dengan namanya, Air Fighter, para personel grup drumben MA Al-Rasyid saat bermain juga melakukan salto dan atraksi udara lainnya. Karena keunikannya ini, tak ayal grup drumben MA Al-Rasyid sering mengikuti berbagai festival bahkan pernah juga diundang di kabupaten-kabupaten luar Bojonegoro. Bisa dibilang, MA Al-Rasyid menjadi pelopor drumben Air Fighter, tak ayal ketika disearch di google kata kunci “Drumbad Air Fighter” yang muncul adalah atraksi salto dari siswa MA Al-Rasyid.
Para personel drumben akrobatik setiap satu pekan sekali belajar teknik-teknik drumben akrobatik dengan para pembina khusus yang sudah piawai. Ektrakurikuler memang sengaja dilaksanakan di luar jam sekolah setiap hari yang dimulai pukul 07.00 pagi hingga 13.00 siang dan di hari libur, yakni hari Jumat. Alasannya, agar para siswa bisa fokus dan tidak mengganggu kegiatan belajar-mengajar.
Selain drumben, ada pula kegiatan ekstra kulikuler lainnya seperti Pramuka,PMR, Olahraga, Muhadhoroh dan Munaqosah. Semua kegiatan itu dilksanakan untuk mengembangkan siswa dari segala potensi yang ada di diri mereka.
MA Al-Rasyid saat ini sudah berusia 36 tahun, di usia yang terbilang sudah matang sebagai lembaga pendidikan dan bisa dikategorikan sebagai pesantren tujuan para peserta didik. Terbukti, 75 persen siswa MA Al Rasyid berasal dari berbagai daerah luar Bojonegoro selebihnya 25 persen siswa berasal dari masyarakat sekitar Bojonegoro.
Untuk memenuhi tuntutan perkembangan keilmuan, selain jurusan agama, MA Al-Rasyid juga mempunyai dua program jurusan yaitu Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) . Tak hanya itu, pihak madrasah juga menerapkan penggunaan bahasa asing yaitu Bahasa Arab dan Bahasa Inggris yang t rutin digunakan pada waktu pembelajaran efektif.
Tujuannya, agar pengembangan diri setiap siswa dapat terpupuk serta tergali dengan mengalokasikan jadwal tertentu yang dibimbing dan diawasi oleh tenaga pendidik yang berkompeten di bidangnya. Terbukti, banyak raihan prestasi yang diperoleh siswa MA Al-Rasyid, termasuk prestasi Juara Lomba Pidato Bahasa Inggris.
Untuk memajukan sekolah, setiap bulan sekali pihak yayasan melakukan evaluasi untuk mengukur taraf kemampuan pendidikan sekolah agar terus berkembang dan dapat besaing dengan lembaga sekolah lain. Harapannya, semoga Madrasah Aliyah (MA) Al Rasyid kedepan lebih dapat bisa bersaing dapat mencetak generasi yang cinta terhadap lingkungan Ponpes Al Rasyid serta menjadikan alumni-alumninya berguna bagi negara sebagai wujud sumbangsih yayasan untuk selalu maju. (Nidhomatum MR)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat HUT Ke-80 RI: 3 Pilar Islami dalam Mewujudkan Indonesia Maju
2
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
5
Sri Mulyani Sebut Bayar Pajak Sama Mulianya dengan Zakat dan Wakaf
6
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
Terkini
Lihat Semua