Jakarta, NU Online
Direktur Sufi Center KH M. Luqman Hakim tidak memungkiri bahwa meskipun secara lahiriah manusia melaksanakan ibadah puasa, tetapi mereka kerap tidak bisa melepaskan diri dari sifat-sifat buruk. Ruginya, sifat buruk tersebut bisa merusak ibadah puasa menjadi tidak berpahala.
Dari banyak kasus tersebut, Kiai Luqman mengajak kepada umat Islam yang sedang menjalankan puasa agar benar-benar berpuasa dari sifat-sifat buruk.
“Jika sudah nawaitu shouma ghodin, yuk puasa dari sifat buruk,” tutur Kiai Luqman dikutip NU Online, Kamis (9/5) lewat twitternya.
Kiai Luqman merinci sifat-sifat buruk yang perlu dihilangkan di antaranya iri dengki, takabur, cinta dunia, dusta, marah-marah, kufur nikmat, dzolim, egois, rela nafsu, mengandalkan amal, riya', anti-sosial, su'udzon, ghibah, nyinyir, fitnah, maksiat, lupa diri, syahwat, congkak, keras kepala, keras hati, alpa dzikir, dan lain-lain.
Sebelumnya, Pakar Tasawuf itu mengatakan bahwa ketika seseorang sedang berpuasa, ia sedang kembali menuju fitrah dan diberi petunjuk melalui puasa bulan Ramadhan agar hati kita tersenyum setulus bayi.
“Agar kita mengenal kembali bayi maknawi (thiflul ma’ani) yang hakiki,” jelas Pengasuh Pondok Pesantren Raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat itu. (Fathoni)