Yenny Wahid ke Peserta Porseni: Hadirkan Suasana Positif Dilandasi Sportivitas
NU Online · Ahad, 15 Januari 2023 | 16:00 WIB

Yenny Wahid berpesan kepada semua peserta Porseni NUagar menjaga sportivitas dalam berkompetisi. Di pundak mereka sedang membawa nama besar NU. (Foto: Tangkapan layar TVNU)
A. Syamsul Arifin
Penulis
Jakarta, NU Online
Pekan Olahraga dan Seni Nahdlatul Ulama (Porseni NU) sedang berlangsung sejak kemarin, Sabtu (14/1/2023) dan berakhir pada Ahad (22/1/2023). Seluruh rangkaian Porseni dipusatkan di Kota Solo, Jawa Tengah. Porseni merupakan salah satu kegiatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) untuk menyemarakkan Hari Lahir (harlah) 1 Abad NU.
Ketua Pelaksana Peringatan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama, Zannuba Ariffah Chafsoh atau Yenny Wahid berpesan kepada semua peserta Porseni, baik atlet maupun pencinta seni agar menjaga sportivitas dalam berkompetisi. Di pundak mereka sedang membawa nama besar NU.
"Mari kita hadirkan suasana kompetisi yang positif, kompetisi yang membangun dilandasi sportivitas. Tujuannya hanya satu untuk membesarkan nama Nahdlatul Ulama," katanya sebagaimana dalam video yang diproduksi TVNU, diakses NU Online, Ahad (15/1/2023).
Baca Juga
Agenda Lengkap Porseni NU 2023
Porseni NU adalah ajang bergengsi yang mempertemukan para atlet berlatar belakang NU. Begitu juga para pencinta seni dari kalangan Nahdliyin. Mereka diharapkan bisa memberikan hasil yang terbaik dalam berlaga, sehingga bisa mengharumkan NU di daerahnya masing-masing.
"Anak-anak muda NU adalah anak-anak muda yang energik, yang sportif, yang punya jiwa kompetitif. Kita berharap melalui Porseni ini ditemukan bibit-bibit baru atlet-atlet muda yang punya talenta yang luar biasa," jelas putri dari pasangan KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Nyai Hj Sinta Nuriyah tersebut.
Porseni NU menjadi wasilah dalam menemukan para atlet dan pencinta seni terbaik dari kalangan NU. Menurut Yenny, tantu saja ke depan masih terbuka lebar berbagai peluang untuk bisa mengaktualisasikan potensinya pada panggung-panggung internasional. Dengan begitu, tidak saja membawa nama NU, tapi pada saat yang sama menjadi keterwakilan Indonesia.
"Ke depannya bisa membawa medali bagi Indonesia di ajang-ajang internasional, dan juga kita harapkan bahwa kita akan menemukan pekerja-pekerja seni yang bisa terus melembutkan hati masyarakat lewat ekspresi-ekspresi seninya," ujarnya.
Menurut Yenny, ajang nasional seperti Porseni NU sangat penting untuk mewadahi semangat generasi muda NU yang selama ini menggandrungi dunia seni dan olahraga.
Ia menegaskan, beragamnya latar belakang dari warga NU mengharuskan PBNU menyajikan ruang-ruang pertemuan yang bisa mengakomodasi setiap ekspresi, maupun talenta yang dimiliki. Ruang pertemuan tidak bisa dibatasi hanya dalam bentuk ruang-ruang keagamaan, sosial, intelektual dan lain sebagainya.
"Tetapi perlu juga untuk kita memfasilitasi dan mewadahi gerakan-gerakan olahraga, ekspresi-ekspresi seni agar ini bisa menjadi titik-titik perjumpaan, agar bisa menjadi ruang pertemuan yang bisa makin mengakrabkan hubungan antara sesama warga NU dan kemudian bisa menjadi sebuah semangat baru perjuangan bagi kebesaran NU ke depannya," ucapnya.
Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua