Waspadai Penyebaran Paham Radikal lewat Internet
NU Online · Sabtu, 13 Oktober 2012 | 10:57 WIB
Semarang, NU Online
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai meminta masyarakat mewaspadai upaya penyebaran paham radikalisme yang menggunakan jejaring sosial di internet.
<>
"Mereka (teroris, red) menyebarkan paham-paham radikal ini, terutama melalui internet, buku-buku," kata Ansyaad usai pelantikan pengurus Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah di Semarang, Jumat.
FKPT yang dibentuk di daerah, termasuk Jateng, merupakan forum koordinasi yang beranggotakan berbagai elemen masyarakat, dan salah satunya hasil kerja sama BNPT dengan Pucuk Pimpinan Muslimat Nahdlatul Ulama (NU).
Menurut dia, langkah untuk menanggulangi penyebaran paham radikal melalui internet itu tidak bisa dilakukan dengan cara-cara kekerasan, melainkan harus dengan langkah persuasif yang juga menggunakan media internet.
"Kita harus masuk di wilayah itu (internet, red), sama-sama di media itu. Kita berkompetisi di situ untuk melakukan `counter`. Namun, cara yang dilakukan bukan dengan kekerasan, tetapi cara persuasif," katanya.
Penyebaran paham radikal, kata dia, juga bisa dilakukan lewat garis keturunan atau hubungan keluarga dengan menanamkan rasa kebencian dan permusuhan kepada apa saja yang mereka definisikan sebagai musuh.
Karena itu, ia mengemukakan pentingnya pemberdayaan seluruh komponen masyarakat, antara lain ulama, organisasi kemasyarakatan, dan kepemudaan untuk menangkal dan menanggulangi penyebaran paham radikal.
Merefleksi peringatan 10 tahun tragedi Bom Bali I tepat pada 12 Oktober 2012, Ansyaad mengatakan, "Selama ideologi radikal tidak bisa dihentikan, selama itu pula kemungkinan masih terjadi aksi terorisme".
Gubernur Jateng Bibit Waluyo yang hadir dalam kesempatan itu mengatakan pentingnya melibatkan semua potensi dan kekuatan yang dimiliki untuk mencegah, mengatasi, dan menanggulangi terorisme.
"Tidak hanya tugas polisi, tentara, maupun Badan Intelijen Negara (BIN), mari semua komponen bangsa menggalang kekuatan untuk menanggulangi terorisme. Karena itu, saya apresiasi pengukuhan forum ini (FKPT)," katanya.
Terorisme, kata dia, membuat hidup menjadi tidak nyaman karena selalu dibayangi dengan keresahan, perasaan was-was, dan ancaman, sehingga seluruh komponen masyarakat harus berperan aktif menanggulangi terorisme.
"Kita harus segera bergerak dan berbuat dalam upaya penanggulangan terorisme, mulai dari rumah ke rumah, keluarga antarkeluarga, kemudian melalui organisasi antarkelompok masyarakat," kata Bibit.
Redaktur: Mukafi Niam
Sumber : Antara
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua