Wakaf Produktif NU Care-LAZISNU, BPKH, dan Kemenag Dorong Kemandirian Ekonomi Pesantren
NU Online · Rabu, 7 Mei 2025 | 22:00 WIB

Sesi penandatanganan peresmian Program Inkubasi Wakaf Produktif, Jumat (2/5/2025). (Foto: dok. NU Care-LAZISNU)
Kendi Setiawan
Penulis
Sumedang, NU Online
Pondok Pesantren Al-Hikamussalafiyah Sumedang, Jawa Barat adalah salah satu pesantren penerima bantuan Program Inkubasi Wakaf Produktif. Program ini hasil kolaborasi NU Care-LAZISNU dengan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) dan Kementerian Agama (Kemenag).
Pimpinan Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah Sumedang, Sa’dulloh, menyampaikan bahwa pesantrennya mengelola berbagai unit usaha berbasis wakaf, seperti depot air minum isi ulang, peternakan ayam kampung, perikanan air tawar, kantin, pertanian, dan minimarket Al-Hikam Mart.
Hasil usaha-usaha tersebut berkontribusi membebaskan biaya pendidikan bagi sekitar 70 santri dari keluarga kurang mampu.
“Alhamdulillah, tahun lalu kami menerima bantuan mesin penyulingan air dari Program Wakaf Produktif. Tahun ini, air minum kemasan Kang Santri sudah bisa dikonsumsi masyarakat dan tersedia di Al-Hikam Mart,” ujarnya saat peresmian bantuan Program Inkubasi Wakaf Produktif di Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Jumat (2/5/2025).
Baca Juga
Gerakan Wakaf Produktif Diluncurkan
Pihaknya menyampaikan ucapan terima kasih kepada Kemenag, BPKH, dan NU Care-LAZISNU atas dukungan untuk Pesantren Al Hikamussalafiyah Sumedang.
Sementara itu, Direktur Eksekutif NU Care-LAZISNU PBNU, Qohari Kholil, menyampaikan bahwa selain Pondok Pesantren Al Hikamussalafiyah Sumedang, program Inkubasi Wakaf Produktif juga diberikan kepada lima pondok pesantren lainnya, yaitu Pondok Pesantren Baitul Aliyah, Cianjur; Pondok Pesantren Salafiyah PPAI Darun Najah, Malang; Pondok Pesantren Al-Hikmah, Serang; Pondok Pesantren Al-Asnawiyah; dan Pondok Pesantren Darul Abror, Cianjur (untuk pengembangan budidaya padi dan pertanian).
“Kami berharap program seperti ini terus berlanjut dan menjangkau wilayah yang lebih luas, sesuai dengan misi program NU Care Berdaya,” katanya.

Pendidikan dan ekonomi sebagai fondasi
Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kemenag RI Waryono mengapresiasi kolaborasi antara BPKH, Kemenag, dan NU Care-LAZISNU.
Menurut Waryono, pendidikan dan ekonomi adalah fondasi penting dalam membangun bangsa, dan pesantren memiliki peran strategis dalam hal ini.
Waryono menyoroti pentingnya pendampingan dalam pelaksanaan Program Inkubasi Wakaf Produktif agar bantuan yang diberikan bisa berkelanjutan.
“Kolaborasi seperti ini sangat diharapkan untuk terus berlanjut ke depannya. Terima kasih kepada BPKH dan NU Care-LAZISNU sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari keberhasilan Program Inkubasi Wakaf Produktif,” kata Waryono.
Dana Abadi Umat untuk kemaslahatan
Kepala Divisi Pelaksanaan, Monitoring, dan Evaluasi Kemaslahatan BPKH, Dyah Rahayu menjelaskan bahwa bantuan ini merupakan bagian dari Program Kemaslahatan BPKH tahun anggaran 2024, yang dibiayai melalui efisiensi pengelolaan DAU. Total bantuan yang disalurkan kali ini sebesar Rp608.323.000.
Selain mengelola dana setoran haji, kata Dyah, BPKH juga memiliki fungsi dalam mengelola DAU yang hasilnya dapat dimanfaatkan dalam bantuan Program Kemaslahatan seperti yang diresmikan kali ini.
Dyah menyampaikan terima kasih kepada NU Care-LAZISNU dan semua penerima manfaat yang telah ikut menyosialisasikan program BPKH.

Program Inkubasi Wakaf Produktif adalah inisiasi Kemenag RI melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam, yang bertujuan mengembangkan aset wakaf agar produktif dan memberikan manfaat luas kepada masyarakat.
Bantuan diberikan sebagai bagian dari komitmen BPKH untuk menyalurkan nilai manfaat Dana Abadi Umat (DAU), sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan UU Nomor 34 Tahun 2014 dan Peraturan BPKH Nomor 7 terkait Prioritas Kegiatan Kemaslahatan, yang salah satunya adalah pemberdayaan ekonomi umat.
“Semoga dengan adanya bantuan ini dapat memberi manfaat serta keberkahan baik bagi pesantren penerima maupun seluruh yang terlibat dalam proses pengembangan ekonomi umat ini,” kata Dyah.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menggali Hikmah Ibadah Haji dan Kurban
2
Khutbah Jumat: Menggapai Pahala Haji Meskipun Belum Berkesempatan ke Tanah Suci
3
Amalan Penting di Permulaan Bulan Dzulhijjah, Mulai Perbanyak Dzikir hingga Puasa
4
Khutbah Jumat: Persahabatan Sejati, Jalan Keselamatan Dunia dan Akhirat
5
Keistimewaan Bulan Dzulhijjah dan Hari Spesial di Dalamnya
6
Kelola NU Laksana Pemerintahan, PBNU Luncurkan Aplikasi Digdaya Kepengurusan
Terkini
Lihat Semua