Kendal, NU Online
Ulama dituntut tidak hanya paham agama tetapi juga harus bisa mengendalikan masyarakat. Untuk itu ulama harus juga memahami masalah ekonomi, budaya maupun politik.<>
Demikian dikatakan Ketua umum PBNU KH Said Aqil Siroj saat memberikan pengarahan pada acara pelantikan PCNU Kendal di Pendopo kabupaten Kendal, Ahad (2/9) kemarin.
Dicontohkan, di Timur Tengah, ulama sukses memahami agama tapi gagal mengendalikan masyarakat. Akibatnya ketika terjadi krisis di Syuriah, Mesir maupun Irak, mereka tidak bisa berbuat banyak. Ini berbeda dengan di NU, yang ulamanya relatif masih mampu mengendalikan masyarakat sehingga NU sering menjadi rujukan berbagai pihak dalam menangani berbagai krisis.
āUlama mempunyai tanggung jawab berat tidak hanya dalam persoalan pemahaman agama namun Ā juga dalam mengendalikan masyarakat. Dalam masalah agama ulama dituntut mampu memahami agama dengan benar sekaligus memberikan pemahaman yang benar tentang agama kepada masyarakat,ā kata Kang Said, panggilan akrab KH Said Aqil Siroj.
Di tengah masyarakat, ulama juga dituntut bisa mewarnai berbagai lini kehidupan. Disini ulama juga harus paham berbagai persoalan di luar bidang agama.
āUlama juga perlu tahu bursa saham, perbankan dan seterusnya, tidak hanya diberi bagian bicara pada acara yang kelima , yakni pembacaan doāa,ā celetuk Kiai Said.
Ditegaskan pula ulama juga dituntut tidak sekedar bisa bicara. Sebab menurutnya saat ini jamanya ketika bicara tidak mudah dipercaya ketika belum ada bukti dan hasil penelitian yang meyakinkan.
Redaktur Ā Ā : A. Khoirul Anam
Kontributor: FahrojiĀ
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua