Nasional

Ulama Dayah Hendaki Masjid Baiturrahman Aceh Terapkan Aswaja

Senin, 2 Desember 2013 | 04:03 WIB

Banda Aceh, NU Online
Para ulama yang tergabung dalam Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) menyatakan aspirasi mereka terhadap pengelolaan Masjid Raya Baiturrahman Aceh. Mereka menghendaki masjid di kota serambi Mekkah ini menerapkan paham mayoritas umat Islam Aceh, yakni Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja).
<>
Aspirasi ini menjadi perbincangan serius dalam Musyawarah Besar  HUDA I berakhir Ahad (1/12) kemarin. Salah seorang peserta musyawarah, Tgk Nasruddin Jinieb menegaskan, Masjid Raya harus dikembalikan sebagaimana yang termaktub dalam Qanun Meukuta Alam, yakni Ahlussunnah Waljamaah dalam hal i’tiqad (akidah) dan mazhab Syafii dari segi amalan fiqih.

Hal ini dinilai relevan mengingat Masjid Raya Baiturrahman yang berada di pusat kota Banda Aceh tersebut merupakan kebanggaan dan simbok eksistensi masyarakat di Aceh. “Insyaallah kami siap untuk menjalankannya,” ujar Tgk Nasruddin yang disambut teriakan takbir peserta Mubes.

Hal senada juga disampaikan Tgk Syeh Muhajir yang menginginkan agar rekomendasi tentang pengelolaan Mesjid Raya disebutkan secara tegas dan terbuka.

“Berikan limit waktu paling lama satu bulan agar Masjid Raya dapat diterapkan amaliyah sesuai mazhab Syafi’i, baik dalam hal muwalat khutbah, azan dua kali, tarawih dua puluh rakaat dan hal-hal lainnya,” katanya.

Pelaksana tugas Ketua HUDA Waled Nuruzzahri selaku pimpinan sidang mengharapkan agar kaum muda bersabar dulu dan menunggu instruksi dari para Ulama sepuh.

Selain pemilihan kepengurusan baru, para ulama dayah juga membahas beberapa persoalan yang sedang berkembang di tengah-tengah masyarakat, termasuk mengenai penegakan syariat Islam yang terkesan kurang serius dijalankan pemerintah. Pengesahan qanun jinayat dinilai selalu tertunda.

Dalam forum tersebut, Abu MUDI terpilih sebagai ketua umum untuk periode ini bersama Tu Bulqaini sebagai sekretaris jendral. Abu MUDI terpilih secara aklamasi melalui musyawarah para ulama sepuh Aceh yang tergabung dalam ahlul halli wal ‘aqdi.

Waled Nuruzzahri berharap, agar HUDA dapat lebih maju dan tetap eksis dalam mempertahankan syariat Islam di Aceh. (M. Iqbal Jalil/Mahbib)