Jakarta, NU Online
Manager Public Policy Twitter Indonesia Agung Yudhawiranata meminta kepada pengguna media sosial (netizen) untuk bijak dalam menggunakannya, yaitu supaya bisa dijadikan alat sillaturrahmi, dan agar tidak merugikan diri sendiri.
“Jangan sampai perilaku di sosial media itu jadi menghilangkan silaturahmi di dunia nyata,” kata Agung pada acara hari lahir (Harlah) ke-62 Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) di masjid An-Nahdlah PBNU, Jakarta Pusat, Sabtu (11/3).
Pria berambut gondrong dan berkacamata ini juga mengatakan, agar pengguna media sosial tidak mudah tersinggung.
“(Pengguna) sosial media jangan baperan, jangan di bawa pake perasaan. Itu penting!,” tegasnya.
Karena kalau mudah tersinggung dalam ber-sosial media, lanjutnya, nanti bisa merusak hubungan silaturrahmi yang hal tersebut bukan manfaat dari sosial media. “Karena sebetulnya, manfaatnya untuk menambah silaturrahmi, bukan untuk megurangi silaturahmi,” jelasnya
Agung juga meminta kepada pengguna twitter untuk jangan ragu bilamana ada yang mengancam dengan kekerasan, bahkan pembunuhan. “Jangan ragu-ragu untuk nglaporin! Lapor ke kita atau ke polisi,” ujarnya
Saat salah satu peserta bertanya tentang akun-akun yang suak menebar kebencian. Ia menanggapi dengan memberikan langkah-langkah alternatif.
“Kita bisa memilih untuk nglaporin, boleh. Memilih untuk mencuekin saja, boleh,” katanya. (Husni Sahal/Fathoni)