Tiga Cobaan Menimpa saat Orang Lari dari Ulama
NU Online · Jumat, 14 Maret 2014 | 15:01 WIB
Grobogan, NU Online
Allah akan memberikan cobaan besar apabila mayoritas orang lari dari para ulama. Besar mana antara jumlah orang yang mendekat kepada ulama dan orang yang menjauh dari ulama?
<>
Demikian disampaikan oleh Mustasyar MWC NU Tawangharjo KH Imron Hasani saat memberikan tausiyah di acara komunitas jama’ah Tahlil Tawangharjo, Grobogan, Jawa tengah, Kamis (13/3).
“Bakal terjadi suatu zaman di mana orang menjauh lari dari para ulama, banyak orang yang tak lagi mengenal ulama apalagi mencintai ulama,” terangnya sembari mengutip salah satu hadits nabi.
Menurut hadits yang ia kutip, jika zaman prediksi Rasulullah tersebut sudah terjadi, maka Allah akan menimpakan 3 cobaan. Pertama, akan dicabut keberkahan dari suatu pekerjaan. “Jika orang tak mengenal ulama dan tak mau menimba ilmunya, pasti ia tidak mengetahui halal dan haramnya suatu pekerjaan, di sinilah keberkahan itu dihilangkan,” jelas pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Grobogan ini.
Kedua, dijadikannya pemimpin-pemimpin yang dzalim. “Menjelang pemilu di tahun 2014 ini, saya berharap agar mayoritas orang merapat pada kiai, tidak menjauh dari Kiai. Jika hal ini berkelanjutan, tak hanya isapan jempol akan bermunculan pemimpin-pemimpin dzalim. Na’udzubillah,” tuturnya.
Cobaan terakhir yang akan ditimpakan Allah yaitu di akhir kehidupannya menjadi su’ul khatimah. “Semoga kita menjadi orang cinta kepada ulama, sehingga terhindar dari berbagai cobaan-cobaan,” doanya. (Asnawi Lathif/Mahbib)
Terpopuler
1
Ketua PBNU Sebut Demo di Pati sebagai Pembangkangan Sipil, Rakyat Sudah Mengerti Politik
2
Khutbah Jumat: Refleksi Kemerdekaan, Perbaikan Spiritual dan Sosial Menuju Indonesia Emas 2045
3
Khutbah Jumat: Kemerdekaan Sejati Lahir dari Keadilan Para Pemimpin
4
Khutbah Jumat Bahasa Jawa: Wujud Syukur atas Kemerdekaan Indonesia ke-80, Meneladani Perjuangan Para Pahlawan
5
Prabowo Klaim Selamatkan Rp300 Triliun APBN, Peringatkan Risiko Indonesia Jadi Negara Gagal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Ngeusian Kamerdekaan ku Syukur jeung Nulad Sumanget Pahlawan
Terkini
Lihat Semua