Nasional

Tidak Disunnahkan Shalat Gerhana Malam Ini

Jum, 5 Juni 2020 | 11:15 WIB

Tidak Disunnahkan Shalat Gerhana Malam Ini

Secara fiqhiyyah, adanya petristiwa  gerhana jenis ini tidak menjadi sebab disunahkannya shalat khusus mengingat bulan tidak tampak gerhana sebagaimana gerhana hakiki atau umbra.

Jakarta, NU Online

Gerhana Bulan Penumbra akan terjadi malam ini, Sabtu (6/6) pada pukul 00.45.56 WIB sampai dengan 04:04:08 WIB. Ketua Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) KH Sirril Wafa menegaskan bahwa gerhana ini tidak disunnahkan shalat gerhana.

 

"Secara fiqhiyyah, adanya petristiwa  gerhana jenis ini tidak menjadi sebab disunahkannya shalat khusus mengingat bulan tidak tampak gerhana sebagaimana gerhana hakiki atau umbra," katanya kepada NU Online, Jumat (5/6) sore.

 

Jenis gerhana ini, jelasnya, bayangan bumi yang mengenai bulan bukanlah bayangan inti bumi yang bs menjadikan kenampakan bulan menjadi  berkurang, melainkan bayangan semu yang hanya akan menjadikan sinar bulan agak buram atau tidak cemerlang.

 

Meskipun demikian, Lembaga Falakiyah PBNU akan mengadakan pengamatan. Hal itu dalam rangka merenungkan atau tadabbur atas kemahakuasaan Allah dan untuk tujuan penelitian akurasi hisab yang dikembangkan di lingkungan Lembaga Falakiyah baik di tingkat PBNU, maupun tingkat wilayah, cabang, dan praktisi falakiyah perorangan.

 

"Mudah-mudahan informasi seputar Gerhana Bulan Penumbra ini menjadi pembelajaran dan menambah wawasan di bidang Fiqh Falakiyah," harapnya.

 

Hasil hisab Lembaga Falakiyah PBNU dengan menggunakan sistem haqiqy bittahqiq (kontemporer) menunjukkan Awal Gerhana Bulan Penumbra (P1) di seluruh Indonesia terjadi pada pukul 00:45:56 WIB. Lalu, pertengahan Gerhana Bulan Penumbral terjadi pada pukul 02:25:02 WIB. Sementara akhir Gerhana Bulan Penumbral (P4) terjadi pada pukul 04:04:08 WIB.

 

Wakil Sekretaris Lembaga Falakiyah PBNU Ma'rufin Sudibyo menjelaskan bahwa fase–fase gerhana tersebut sama untuk seluruh Indonesia sehingga tidak ada perbedaan antara satu lokasi dengan lokasi yang lain. Hanya saja, lanjutnya, Papua tidak bisa melihat fase akhir gerhana mengingat di saat yang bersamaan juga matahari terbit. 

 

Dari hasil hisab tersebut, diketahui bahwa durasi Gerhana Bulan Penumbra ini mencapai 3 jam 18 menit 12 detik dengan magnitudo gerhana mencapai 57 persen penumbra sehingga hanya 57 persen cakram Bulan akan tertutupi oleh kerucut bayangan tambahan bumi. 

 

Hasil hisab juga, lanjutnya, menunjukkan sepanjang tahun 1441 H akan terjadi tiga peristiwa Gerhana Bulan. Seluruhnya merupakan Gerhana Bulan Penumbra.

 

"Masing-masing pada bulan Jumada Ula 1441 H atau Januari 2020 Miladiyah, bulan Syawwal 1441 H / Juni 2020 Miladiyah dan bulan Dzulqa'dah 1441 H / Agustus 2020 Miladiyah," katanya.


Pewarta: Syakir NF
Editor: Kendi Setiawan