Termasuk Dosa Besar, Muslim Harus Jauhi Hoaks
NU Online · Jumat, 18 Januari 2019 | 10:50 WIB
Intelektual Muda NU Zuhairi Misrawi mengaku heran terhadap orang-orang, khususnya yang beragama Islam, yang suka menyebarkan berita bohong atau hoaks, fitnah, dan ujaran kebencian. Sebab, menurutnya, penyebar hoaks, fitnah dan ujaran kebencian mendapat dosa yang besar.
"Kalau orang Islam harusnya mengerti bahwa hoaks itu dosa besar. Bahwa fitnah itu lebih besar dosanya daripada pembunuhan," kata Zuhairi saat menjadi pembicara pada diskusi yang bertajuk Hoaks, Integritas KPU dan Ancaman Legitimasi Pemilu. Kegiatan ini berlangsung di Whiz Hotel Cikini, Jalan Cikini Raya, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (18/1) ini.
Ia mengemukakan Islam melarang keras penyebar hoaks, fitnah dan ujaran kebencian. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan karena dampaknya lebih membahayakan. Ia menyebut contoh bagaimana ratusan orang meninggal di Kenya akibat hoaks dengan memainkan isu sara.
"Bagaiamana di Kenya itu gara-gara hoaks yang memainkan isu sara, dalam waktu tidak lama, hanya satu jam karena hoaks, 900 orang meninggal," ucapnya.
Menurutnya, larangan hoaks juga datang dari Nabi Muhammad. Nabi berpesan hingga tiga kali kepada para sahabatnya agar menjauhi hokas.
"Kalau dalam bahasa pesantrennya, tiga kali itu penting sekali," jelasnya.
Diskusi yang diselenggarakan Institut Demokrasi Republikan (ID-Republikan) ini juga menghadirkan pembicara dari Peneliti LIPI Amin Mudzakir, dan Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menguatkan Sisi Kemanusiaan di Bulan Muharram
2
Khutbah Jumat: Mengais Keutamaan Ibadah di Sisa bulan Muharram
3
Inalillahi, Tokoh NU, Pengasuh Pesantren Bumi Cendekia KH Imam Aziz Wafat
4
Khutbah Jumat: Muharram, Momentum Memperkuat Persaudaraan Sesama Muslim
5
Khutbah Jumat: Jangan Apatis! Tanggung Jawab Sosial Adalah Ibadah
6
Khutbah Jumat: Berani Keluar Dari Zona Nyaman
Terkini
Lihat Semua