Nasional

Terkait Pencatutan Nama Waketum PBNU, GMNU Desak Kasum Minta Maaf

NU Online  ·  Selasa, 9 September 2014 | 07:07 WIB

Jakarta, NU Online
Komunitas yang tergabung dalam Generasi Muda Nahdlatul Ulama (GMNU) mendesak  Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) untuk memita maaf terkait pencatutan nama Wakil Ketua Umum PBNU H. As’ad Said Ali sebagai salah satu pihak yang dikait-kaitkan dalam kasus pembunuhan Munir.<>

Kordinator GMNU Dendy Zuhairil Finsa,SH kepada wartawan di Jakarta Selasa (9/9) mengatakan, upaya mengaitkan As’ad Said Ali adalah character assasination dan demoralisasi.

“Ketika beliau menjadi Wakil Kepala BIN, As’ad Said Ali sudah memfasilitasi proses hukum atas niatan baik Institusi BIN yang bekerjasama dengan Polri dan Kejaksaan. Ketika Hukum sudah menjatuhkan vonis dan selesai itu adalah proses hukum yang patut kita hormati bersama,” kata Dendy Zuhairil yang juga Ketua LBH GP Ansor DKI Jakarta.

Lebih lanjut, GMNU mengingatkan, pihak Kasum untuk tidak menjadikan Kasus Munir sebagai komoditas politik. Sementara kasus pelanggaran HAM lain, tertama yang mengorbankan warga Nahdliyin, tidak pernah diusik karena kurang begitu menyita perhatian media massa.

“Menjelang penyusunan kabinet Jokowi-JK masing-masing kelompok mulai membawa kepentingan politik dan hidden agenda masing-masing. Salah satu isu yang kembali dimunculkan menjelang penyusunan kabinet ini adalah kasus HAM  atas kematian Munir. Saat ini kasus pembunuhan Munir sudah selesai di tataran hukum, dan pada sisi lain  kasus ini hanya menjadi komoditas politik,” ungkapnya.

Pencatutan nama As’ad Said Ali bertujuan mempengaruhi presiden dan wakil presiden terpilih dalam penyusunan kabinet mendatang. GMNU meminta pihak Jokowi-JK untuk tidak takut atas intimidasi dan tekanan kelompok manapun. Dikatakan, GMNU mendukung penuh Pemerintahan Jokowi-JK untuk membentuk kabinet yang memiliki integritas, menguasai persoalan dan solutif.

“Dalam tradisi NU dikenal ada istilah siap dipimpin dan siap memimpin. NU pantang meminta-minta Jabatan, tetapi bila diberikan amanah dan kepercayaan tidak boleh ditolak,” katanya

Ditambahkan, As’ad Said Ali adalah salah satu tokoh nasional dan diberikan kepercayaan sebagai Wakil Ketua Umum PBNU. Bagi GMNU beliau mempunyai pengaruh besar dalam membangun Pancasila sebagai dasar kerukunan umat beragama dan ideologi berbangsa dan bernegara.

“Jka beliau (As’ad Said Ali: Red) masuk dalam kabinet Jokowi-JK itu kami yakini karena kompetensi, integritas, dan networking beliau yang luas,” pugkasnya. (Red: Anam)