Nasional

Teladan Alumni Pesantren Merawat Kerukunan Dibutuhkan untuk Pemilu Damai

Sel, 6 Februari 2024 | 19:45 WIB

Teladan Alumni Pesantren Merawat Kerukunan Dibutuhkan untuk Pemilu Damai

Ilustrasi pemilu. (Foto: Freepik)

Jakarta, NU Online

Majelis Komunikasi Alumni Pondok Pesantren Babakan (Makom Albab) Ciwaringin, Cirebon, Jawa Barat menegaskan bahwa para alumni Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon memikul tanggung jawab besar untuk menjaga kerukunan, kebersamaan, dan kemasyarakatan yang aman dan damai selama dan setelah pemilu 2024.

 

Disebutkan, keteladanan dan kesukarelaan alumni-alumni pesantren dalam merawat kerukunan dengan nilai-nilai keberadaban manusia pada masa dan pasca-pemilu menjadi inspirasi dan penguat bagi kelompok-kelompok masyarakat, atas dasar kebangsaan, keagamaan, kedaerahan dan lainnya, sebagai kekuatan civil society yang berkontribusi pada negara.

 

Hal itu merupakan salah satu poin pernyataan Makom Albab menjelang hari pencoblosan pemilu pada 14 Februari 2024. Pernyataan yang dikeluarkan 3 Februari 2024 itu ditandatangani oleh Ketua Umum H Juhana Zulfan dan Sekretaris Asep Shodiqin Maulana.


Sikap dan pilihan alumni-alumni Pondok Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon dalam pemilu ini harus dilandasi adab keilmuan, hati yang jernih, dan penuh tanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara Indonesia.


Para alumni dalam menentukan pilihan pada pemilu nanti hendaknya mengutamakan figur kontestan pemilu (Capres dan Cawapres, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) yang memiliki prinsip-prinsip shiddiq (jujur), tabligh (memiliki gagasan dan program yang baik), amanah (bertanggungjawab dengan baik demi menyejahterakan rakyat), dan fathanah (memiliki kecerdasan dan kreatif dalam menyelesaikan masalah-masalah bangsa dan negara). 


Selain itu, Makom Albab juga menyerukan kepada para peserta kontestan pemilu pada semua tingkatan (Capres dan Cawapres, DPR, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) dapat memanfaatkan masa pemilu ini dengan sikap yang berintegritas, penuh dengan keindahan berdemokrasi, menyampaikan visi, dan misi politiknya secara santun dan penuh berkeadaban.


“Dalam berkampanye, mereka dapat terhindar dari politik kotor dan berbagai kecurangan lainnya yang dapat berdampak pada munculnya malapetaka baru pada masa dan seusai Pemilu,” demikian bunyi pernyataan tersebut. 


Dengan penuh kesantunan politik dan ketundukan pada konstitusi yang berlaku, para kontestan pemilu ini dapat meraih kemenangan dengan cara yang terhormat dan pada saatnya mereka dapat bekerja secara ikhlas untuk kemaslahatan bangsa dan negara kita ini.