Nasional

Tanda Besar dan Nikmat Agung Itu Bernama Nabi Muhammad

NU Online  Ā·  Kamis, 16 Mei 2019 | 04:30 WIB

Tanda Besar dan Nikmat Agung Itu Bernama Nabi Muhammad

KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum PBNU

Jakarta, NU Online
Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan KH Said Aqil Siroj mengatakan, kehadiran Nabi Muhammad tidak lain sebagai ayat yang besar (ayatul kubro) bagi orang yang cerdas pikirannya. Sehingga, menurut Kiai Said, siapa pun yang membaca sifatnya akan menjadi orang tersebut beriman.

Demikian disampaikan Kiai Said saat mengisi pengajian kitab Kasidah Burdah di Pesantren Luhur Al-Tsaqafah Ciganjur, Jakarta Selatan, Rabu (15/5).

Kiai Said menyatakan bahwa Abu Jahal sempat mempredikati Nabi Muhammad (saat itu belum jadi nabi) sebagai 'al-Amin (orang yang dapat dipercaya) lantaran sifat-sifatnya yang baik. Bahkan karena sifat-sifat yang melekat itu membuat orang-orang Quraish menitipkan harta bendanya kepada Nabi Muhammad.

Namun, sambungnya, ketika NabiĀ  Muhammad menjadi nabi, Abu Jahal mulai menentangnya. Lalu saat Nabi Muhammad hendak hijrah ke Madinah, harta benda orang-orang Quraish pun dikembalikan.

"Ya memang beliau (Nabi Muhammad) orang baik," ucapnya.

Sehingga dengan melihat kebaikan itu, katanya menegaskan, membuat siapa pun yang berpikir jernih, normal, dan mau merenungkannya dalam-dalam, pasti akan beriman kepada agama Islam.

"Itu namanya Nabi Muhammad adalah al-ayatul kubro," ucapnya.

Ia melanjutkan, Nabi Muhammad juga diistilahkan dalam Kasidah Burdah bagaikan nikmat yang sangat agung (an-ni'matul udzma). Sehingga dengan istilah itu, bagi orang yang beriman kepadanya, maka akan mendapatkan keuntungan dan kebahagiaan baik di dunia mau pun akhirat.

"Jadi Nabi Muhammad itu luar biasa: ayat dan nikmat (ayatul kubro dan ni'matul udzma)," ucapnya.

Kemudian, Kiai alumnus Universitas Ummul Qura Makkah, Arab Saudi itu pun mengemukakan sebuah ayat dalam Al-Qur'an Surah Al Anbiya’ ayat 107.

ŁˆŁŽŁ…ŁŽŲ§ Ų£ŁŽŲ±Ł’Ų³ŁŽŁ„Ł’Ł†ŁŽŲ§ŁƒŁŽ Ų„ŁŁ„Ł‘ŁŽŲ§ Ų±ŁŽŲ­Ł’Ł…ŁŽŲ©Ł‹ Ł„ŁŁ„Ł’Ų¹ŁŽŲ§Ł„ŁŽŁ…ŁŁŠŁ†ŁŽ

Artinya; ā€œDan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.

Menurutnya, ayat ini menegaskan bahwa yang mendapatkan rahmat Nabi Muhammad bukan hanya orang Islam, melainkan juga non-Muslim. (Husni Sahal/Muhammad Faizin)