Tambah 130 Metrik Ton, Pertamina LPG di Sulbar Aman
NU Online · Ahad, 17 Januari 2021 | 08:50 WIB
Jakarta, NU Online
Pertamina menjamin ketersediaan LPG untuk masyarakat terdampak gempa di Mamuju dan Majene Sulawesi Barat. Antisipasi penambahan pasokan LPG 3 kg hingga sebesar 130 Metrik Ton atau sekitar 43.300 tabung telah disiapkan untuk kebutuhan masyarakat di sekitar daerah terdampak sejak Jumat lalu (15/1) hingga hari ini.
Senior Vice President Corporate Comunication and Investor Relation, Agus Suprijanto menyampaikan seiring antisipasi penambahan pasokan, Pertamina juga menyiapkan penambahan 10 mobil tanki LPG.
"Penambahan 10 Mobil Tanki LPG akan membantu meningkatkan stok LPG 3 kg sebesar 100% dari rata-rata normal harian yaitu 65 Metrik Ton," ujar Agus.
Agus juga menambahkan bahwa fasilitas dan infrastruktur LPG di lokasi bencana yakni 1 SPPBE, 6 agen LPG 3 kg di Mamuju dalam kondisi aman dan tetap beroperasi. Begitu pula pelayanan 3 agen LPG 3 kg di Majene tetap berjalan normal.
"Sarfas dan agen tetap memberikan pelayanan seperti biasa, termasuk 207 pangkalan LPG 3 kg di Mamuju dan 162 pangkalan LPG 3 kg di Majene. Stok pun terpantau aman," tegas Agus.
Agus menambahkan, Pertamina tetap akan terus mengamankan distribusi LPG di wilayah terdampak bencana dengan memperkuat pasokan dari Depot LPG Donggala, maupun dari Integrated Terminal Makassar.
Selain itu, Agus juga menyatakan bahwa Pertamina akan terus memantau situasi terkini serta berkoordinasi dengan pihak BPBD dan aparat terkait untuk memastikan penyaluran LPG berjalan dengan lancar tanpa kendala dan terus bersiaga terhadap kemungkinan gempa susulan.
Untuk informasi terkait pelayanan BBM dan LPG, masyarakat dapat menghubungi call center Pertamina 135.
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Soal Tambang Nikel di Raja Ampat, Ketua PBNU: Eksploitasi SDA Hanya Memperkaya Segelintir Orang
2
Meski Indonesia Tak Bisa Lolos Langsung, Peluang Piala Dunia Belum Pernah Sedekat Ini
3
Pentingnya Kematangan Pola Pikir dan Literasi Finansial dalam Perencanaan Keuangan
4
PBNU Rencanakan Indonesia Jadi Pusat Syariah Dunia
5
Sejarawan Kritik Penulisan Sejarah Resmi: Abaikan Pluralitas, Lahirkan Otoritarianisme
6
Sunnah Puasa Ayyamul Bidh di Pertengahan Bulan Dzulhijjah 1446 H Hari Ini dan Esok
Terkini
Lihat Semua