Nasional

Tak Ada Toleransi Bagi Para Pemecah Belah Bangsa

NU Online  ·  Selasa, 1 November 2016 | 10:20 WIB

Tak Ada Toleransi Bagi Para Pemecah Belah Bangsa

Jokowi bersama Ormas Islam. (Foto: Antara)

Jakarta, NU Online
Presiden Joko Widodo menerima pengurus Majelis Ulama Indonesia (MUI), PP Muhammadiyah dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Pertemuan tersebut telah membahas sejumlah isu terkini, termasuk penegakan hukum dan pengutamaan ketertiban di Indonesia.

"Kami sepakat bahwa kita memang siap untuk membela negara dan bagi kami NKRI final, dan kita tidak akan memberikan toleransi kepada siapa saja yang akan memecah belah bangsa ini," kata Ketua Umum MUI Pusat, KH Ma'ruf Amin dalam jumpa pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (01/11).

Menurut Kiai Ma'ruf, dalam pertemuan tersebut, sejumlah pengurus organisasi massa Islam menyampaikan ada kegaduhan yang diakibatkan pernyataan salah satu kepala daerah dengan dugaan penistaan agama.

Dia menilai, kendati masalah itu tidak berhubungan dengan politik maupun Pilkada yang akan dilaksanakan pada 2017, namun isu itu menjadi berkembang dan menimbulkan keresahan di masyarakat.

"Karena itu kita sepakat semua ini diproses secara terhormat, proporsional melalui proses hukum. Presiden mengatakan bahwa beliau sudah memerintahkan ini untuk diproses dan beliau tidak akan intervensi terhadap masalah ini," ujar Kiai Ma'ruf.

Dia juga mengatakan, agar demonstrasi berjalan sesuai aturan dan berlangsung tertib. Hal ini terkait sejumlah ormas Islam yang berencana melakukan unjuk rasa di Jakarta pada 4 November 2016. Presiden Jokowi mengimbau agar unjuk rasa tidak mengganggu ketertiban dan tetap mengutamakan perdamaian. 

Dalam pertemuan itu, hadir Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU HA. Helmy Faishal Zaini, Rais Syuriyah PBNU KH Ahmad Ishomuddin, Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Ketua Umum PP Muhammaduyah Haidar Nashir beserta Sekjen Abdul Mu’thi, Menag Lukman Hakim Saifuddin, Menkopolhukam Wiranto, dan Mensesneg Pratikno. (Antara/Fathoni)