Jakarta, NU Online
Rencana demo 4 November terus mendapat perhatian dari masyarakat dunia maya (netizen) maupun di dunia nyata. Rencana aksi tersebut menurut sebagian besar kalangan telah membelok dari tujuan awal, yaitu dari menuntut Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan dalih penistaan agama ke arah yang tidak jelas karena dipastikan banyak penumpang gelap yang justru ingin menggangu stabilitas negara.
Sebab itu, masyarakat dunia maya ramai-ramai menggulirkan tagar #NggakIkutDemo di Twitter sehingga memuncaki trending topic saat ini, Kamis (3/11). Pesan ini disampaikan karena dipastikan rencana aksi tidak hanya terjadi di Ibu Kota Negara, tetapi juga di berbagai daerah.
Netizen merasa perlu mengimbau masyarakat di seluruh Indonesia agar tidak mengikuti aksi tersebut. Hal ini bukan bermaksud melarang demonstrasinya, tetapi lebih pada menjaga keharmonisan dan keutuhan bangsa dan negara Indonesia dari kelompok-kelompok radikal yang selama ini memang mempunyai agenda mendirikan khilafah. Momentum tersebut dinilainya pas untuk menjadi tumpangan oleh mereka.
“Saya perhatikan demo tersebut bukan lagi masalah kasus Ahok, juga bukan lagi persoalan Surat Al-Maidah 51, tetapi lebih dari itu,” ungkap Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Rabu (2/11) malam.
Berbagai ungkapan disampaikan oleh netizen untuk merespon persoalan yang lebih besar sehingga mengimbau warga di seluruh Indonesia untuk tidak ikut demo 4 November.
“Demo itu bukan ibadah. Kerja itu ibadah. #NggakIkutDemo,” ujar Ketua Lakpesdam PBNU Rumadi Ahmad (@Rumadi04) dalam cuitannya.
“Bukanlah orang kuat itu yg menang dlm perkelahian, tp org yg kuat itu yg bisa menahan dirinya saat marah (HR Bukhari & Muslim) #NggakIkutDemo,” ucap aku bernama Susi Indraswari (@SusiIndraswari) mengutip salah satu Hadis Nabi.
“Ngga penting karena SUBSTANSI demonya ngga jelas. Yang jelas inisiator demonya ya orang itu2 aja. #NggakIkutDemo,” kata akun bernama ELMODAwan (@EL_MODAwan) menganggapi berkembangnya isu aksi 4 November yang menurutnya membelok ke arah yang tidak jelas.
“Kalo agendanya bkn soal agama, sy gak naruh ukuran ke pak yai. Lagi pula, bnyk yg mergukan aksi ini murni soal agama. Makanya #NggakIkutDemo,” tulis akun bernama Sarjoko (@sarjokooo).
Begitu juga dengan akun bernama Arya Hariyono. Dia menegaskan bahwa agama apapun mengajarkan perdamaian, bukan sebaliknya, penuh amarah dan caci maki. Karena hal inilah yang terjadi di tengah demo seperti pada aksi pertama 14 Oktober 2016 lalu.
“Agama-agama mengajarkan kedamaian bukan teriakan apalagi cacian. #NggakIkutDemo,” cuit @arya_hariyono.
(Fathoni)