Nasional HARLAH KE-53 PMII

Spiritual Aswaja, Fondasi PMII Bergerak

NU Online  ·  Kamis, 18 April 2013 | 23:09 WIB

Jakarta, NU Online
Sekretaris Majelis Pembina Nasional (Mabinas) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia, Khatibul Umam Wiranu mengatakan, PMII menjunjung tinggi Islam Ahlussunah wal-Jamaah untuk kemajuan Indonesia.
<>
Manurut  Khatibul Umam, semasa ia menjadi aktivis PMII, kalimat itu selalu diungkapkan pada pidato ketua-ketua umum PB PMII.

Ia kemudian menceritakan, pada masa rezim Orde Baru, memang PMII sering melakukan kritik terhadap Aswaja. Hal itu harus dilihat, bahwa pada masa itu, PMII harus berpikir rasional dan bergerak cepat dalam kaderisasi.

Sekarang, spritual dan rasional harus disatukan kembali, “Spiritual adalah fondasi PMII,” katanya pada pidato peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-53 PMII, bertema “Harmoni untuk Keutuhan NKRI”, di Graha Mahbub Djunaidi Jl. Salemba Tengah No 57 A, Jakarta Pusat, pada Rabu, (17/4).

Karena itu, Pengurus PB PMII dua periode ini, berpesan supaya aktivis pergerakan tidak mengesampingkan daya spiritual.

Lebih jauh, Khatibul Umam mengulas persoalan bangsa ini. Menurutnya, demokrasi yang berlansung di Indonesia sekarang adalah liberal.

Dengan demikian, sudah jauh dari Pancasila, terutama sila keempat, “Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”.

“Pemilihan langsung dalam negara yang tidak sejahtera seperti Indonesia, akan melahirkan pemimpin yang kaya secara material, bukan yang terbaik secara moral dan kapasitas,” katanya.

Tapi, ia yakin, suatu saat sistem pemilihan Indonesia akan kembali kepada Pancasila, setidaknya sila keempat tersebut.

Pada kesempatan tersebut, hadir salah seorang pendiri PMII, KH Nuril Huda, serta ratusan aktivis organisasi yang didirikan 17 April 1960 tersebut.       


Penulis: Abdullah Alawi