Sinta Nuriyah Ajak Masyarakat Amalkan Pelajaran Puasa
NU Online · Senin, 21 Juli 2014 | 01:01 WIB
Probolinggo, NU Online
Istri Presiden ke-4 RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Hj. Sinta Nuriyah mengajak masyarakat untuk sadar atas keberagaman yang ada di Indonesia. Menurutnya, sikap tersebut merupakan bentuk pengamalan pelajaran yang didapatkan pada bulan puasa.
<>
Ajakan tersebut disampaikan kepada ratusan masyarakat kaum dhu’afa dan pedagang pasar dalam acara sahur keliling di Pasar Paiton, Kabupaten Probolinggo, Sabtu (19/7) dini hari. “Di bulan puasa ini kita tidak hanya menahan marah, ada juga pelajaran moral dan budi pekerti yang bisa kita petik,” ujarnya.
Lebih lanjut Sinta Nuriyah berharap kegiatan sahur bersama ini dapat menjadi pembuka jalan masyarakat untuk melaksanakan ibadah puasa dengan baik. “Di bulan Ramadhan ini, saya mengajak kaum marginal seperti tukang becak atau pedagang pasar untuk memulai ibadah puasa dengan niat baik,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Sinta Nuriyah juga mengingatkan masyarakat akan arti pentingnya berpuasa dan tujuan dari puasa itu sendiri. Hal yang tidak kalah pentingnya yakni di bulan Ramadhan ini bisa meningkatkan ibadah sosial seperti halnya, meningkatkan rasa kepedulian terhadap sesama umat muslim. “Kesabaran, keikhlasan dan kejujuran sangat perlu ditingkatkan melalui ibadah puasa,” tambahnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sinta Nuriyah meminta kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo agar bersama-sama meningkatkan upaya pemberantasan buta aksara sehingga nantinya Kabupaten Probolinggo bisa terbebas dari buta aksara.
Sementara Mustasyar PCNU Kota Kraksaan H. Hasan Aminuddin mengajak masyarakat yang hadir untuk bersama-sama memakmurkan masjid. Hal ini dikarenakan kebanyakan menjelang hari raya Idul Fitri, banyak masyarakat yang disibukkan oleh berbagai keperluan lebaran sehingga lupa akan ibadahnya.
“Karena hari-hari ini merupakan detik-detik dimana kita akan meninggalkan bulan Ramadhan. Mari kita bersama-sama beri’tikaf di masjid-masjid, sehingga kita benar-benar dapat memanfaatkan bulan suci Ramadhan dengan berbagai kegiatan amalan ibadah,” ajaknya.
Sedangkan Bupati Probolinggo Hj. Puput Tantriana Sari menjelaskan bahwa pemilihan lokasi pasar juga tidak lepas dari arti pasar sebagai sumber rejeki yang dijanjikan Allah SWT dan pengembangan ekonomi kerakyatan yang akan terus dilanjutkan oleh Pemkab Probolinggo.
“Bagi saya pribadi, pasar merupakan tempat rejeki yang dijanjikan oleh Allah SWT. Semoga pasar juga dapat menjadi salah satu pendorong berdirinya ekonomi rakyat,” ujarnya singkat.
Dalam kesempatan ini Pemkab Probolinggo juga memberikan santunan kepada para anak yatim dan kaum dhu’afa yang bersama-sama ikut sahur keliling bersama dengan Hj. Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid. (Syamsul Akbar/Mahbib)
Terpopuler
1
Mulai Agustus, PBNU dan BGN Realisasikan Program MBG di Pesantren
2
Waktu Terbaik untuk Resepsi Pernikahan menurut Islam
3
Zaman Kegaduhan, Rais Aam PBNU Ingatkan Umat Islam Ikuti Ulama yang Istiqamah
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Terima Dubes Afghanistan, PBNU Siap Beri Beasiswa bagi Mahasiswa yang Ingin Studi di Indonesia
6
Eskalasi Konflik Iran-Israel, Saling Serang Titik Vital di Berbagai Wilayah
Terkini
Lihat Semua