Nasional

Sepuluh Ribu Petakziah Antarkan Jenazah KH Ahmad Basyir

NU Online  ·  Rabu, 19 Maret 2014 | 02:01 WIB

Kudus, NU online
Wafatnya Mustasyar PCNU Kudus yang juga pengasuh Pesantren Darul Falah Jekulo, Kudus, Jawa Tengah KH Ahmad Basyir (90), Selasa (18/3) kemarin membawa duka mendalam bagi masyarakat Kudus dan daerah sekitarnya. 
<>
Saat pemakaman kemarin, tak kurang dari sepuluh ribu pelayat mengantarkan jenazah kiai yang akrab disapa Mbah Basyir ini menuju makam yang berjarak beberapa meter dari rumah duka di Dusun Kauman, Desa Jekulo, Kecamatan Jekulo.

Meski pemakaman jenazah kia kharismatik ini berlangsung pukul 14.00, sejak pagi para petakziah sudah memadati kediaman Mbah Basyir yang berada satu kompleks dengan pesantren Darul Falah Jekulo. Pada saat upacara pemberangkatan jenazah, mereka tampak saling berdesakan di sepanjang jalan masuk kompleks pesantren. 

Upacara pemberangkatan jenazah ayahanda Penasehat RMI Jawa Tengah KH Ahmad Badawi Basyir ini diawali dengan sambutan keluarga yang diwakili Ketua MUI Kudus KH Syafiq Nashan. Kemudian mauidhoh hasanah disampaikan Mustasyar PBNU KH Sya’roni Ahmadi dan diakhiri do’a KH Ulin Nuha Arwani.

Ketika berada di masjid Baitus Salam, jenazah dishalati dua gelombang dengaan imam shalat pertama KH aniq Muhammadun dan imam sholat kedua Wakil Rais PWNU Jateng KH A’wani (Rembang). Saat pemakaman, pembaca talqin oleh KH Sanusi dari Jekulo.

Warisan Mbah Basyir

KH Syafiq saat sambutan mewakili keluarga mengatakan Mbah Basyir adalah sosok ulama yang memberi keteladanan semua orang. Dengan mengutip maqolah Arab, KH Syafiq mengingatkan para petakziah akan keulamaan Mbah Basyir, menjaga warisan ilmu dan ijazah-ijazahnya, serta selalu mendoakan almarhum.

Sementara Mustayar PBNU KH Sya’roni Ahmadi menyatakan Mbah Basyir merupakan kiai yang sangat lengkap. Dijelaskan, wafatnya Mbah Basyir memberikan tiga  peninggalan yang perlu diteladani dan diteruskan  sebagaimana hadits Nabi, yakni shadaqoh jariyah, Ilmu, dan anak yang saleh.

“Mbah Basyir meninggalkan Pesantren Darul Falah ini sebagai jariyah. Beliau juga selalu menyebarkan ilmu hingga sepuh termasuk sebagai guru dalailul khairat,” tandas KH Sya’roni.

KH Sya’roni meminta putra putri Mbah Basyir meneruskan mengelola pesantren peninggalannya. “Masyarakat juga harus tetap membantu Pesantren Darul Falah supaya tetap berkembang,” ajak KH Sya’roni

Tampak hadir pula untuk bertakziyah mantan Wakil Gubernur Jawa Tengah Ali Mufidz, dan beberapa tokoh ulama sepuh asal Kudus, seperti KH Khoiruzzad, KH Ulil Albab dan Ketua MUI Kudus KH Syafiq Nashan juga turut hadir dalam pemakaman Mbah Basyir.

Selain itu, beberapa pejabat di lingkungan Pemkab Kudus juga terlihat di rumah duka seperti Bupati Kudus Musthofa, Wakil Bupati Abdul Hamid, serta Bupati Jepara H Ahmad Marzuki. (Qomarul Adib/Mahbib)