Sema'an Al-Qur’an di 17 Titik Iringi Haul Ke-14 Gus Dur di Ciganjur

Jakarta, NU Online

Sejak matahari terbit suasana di sekitar kediaman almaghfurlah KH KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) Jalan Warung Sila Nomor 10 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Sabtu (16/12/2023) sudah ramai. Dari jarak sekitar 200 meter, sudah terdengar lantunan suara orang mengaji Al-Qur’an.

Ketua DKM Al-Munawaroh H Syaifullah Amin ditemui di masjid yang kerap disebut Masjid Gus Dur ini mengatakan bahwa sema'an Al-Qur’an dalam rangka Haul ke-14 Gus Dur digelar di beberapa titik.

“Setidaknya ada 17 tempat. Antara lain, di ndalem Gus Dur sendiri. Lalu, di masjid, Pesantren Ciganjur, Pendopo Pesantren Tahfidh Al-Iskandariyah, rumah Gus Ipul, mushala Wan Murja’, dan rumah saya di Gang Rindang,” kata Haji Amin, sapaan akrabnya.

Kegiatan tersebut dikoordinatori oleh Imam Besar Masjid Gus Dur, Ustadz Salim Ismail. Sema'an Qur’an ini, kata dia, bekerja sama dengan Jam'iyyatul Qurra' Wal Huffadh Nahdlatul Ulama (JQHNU) Kota Depok, Jawa Barat.

“Iya benar. Ada beberapa tempat sema'an untuk Haul Gus Dur. Tak kurang dari 70 hafidz-hafidzah melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur’an di sekitar kediaman Gus Dur,” ujarnya.

Ketua JQHNU Kota Depok, Imam Nafi' Junaidi, dikonfirmasi terpisah mengatakan bahwa pihaknya selalu berpartisipasi dalam peringatan Haul Gus Dur sejak digelar pada 2010.

“Sejak haul Gus Dur pertama dilaksanakan tahun 2010, kami dari JQHNU Kota Depok menggelar khataman Al-Qur'an dari pagi hingga sore hari,” tutur Ustadz Nafi’, sapaan akrabnya.

Sebelumnya, Pengasuh Pesantren Tahfidz Al-Iskandariyah Ustadz Aminurrahman mengatakan bahwa para santri penghafal Qur’an yang ia pimpin juga menyelenggarakan sema'an. “Ada 20-an santri di sini,” ungkapnya.

Sementara itu, lalu lintas di sekitar Jalan Warung Sila Ciganjur terpantau ramai lancar tak seperti biasanya. Lalu lalang santri, mahasiswa, dan berbagai kalangan warga menambah semarak suasana Haul ke-14 Gus Dur.

Mereka mengaku datang dari berbagai daerah untuk turut serta ngalap berkah Haul Gus Dur yang dijadwalkan hingga malam nanti. “Saya datang ke sini karena cinta dan muhibbin Gus Dur,” kata salah seorang penghafal Qur’an yang tidak menyebut nama ini.