Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengeluarkan ikhbar bahwa awal bulan Dzulqa’dah 1437 hijriah jatuh pada Kamis ini (4/8), persisnya sejak Rabu tadi malam, berdasarkan hasil rukyat hilal dari berbagai tempat.
Ketua LF PBNU KH A. Ghazalie Masroeri melaporkan, tim rukyat hilal berhasil pada Rabu petang berhasil melihat hilal antara lain di Pondok Pesantren Baytul Hikmah Pasuruan, Jatim dengan perukyat Ustadz M Inwan Nudin; serta di Pantai Cibeas Pelabuhan Ratu Sukabumi, Jabar (KH Yahya dan para perukyat lainnya).
Ikhbar ini sesuai dengan prediksi LF PBNU sebagaimana data hisab yang tercatat dalam almanak PBNU bahwa awal bulan Dzulqa’dah jatuh pada Kamis Legi dengan ketinggian hilal 050 19’ 51” dari markaz Jakarta.
Kiai Ghazalie mengapresiasi keterlibatan warga NU dari berbagai daerah dalam proses observasi bulan sabit kali ini. “Terima kasih atas partisipasi dan kontribusi Nahdliyyin,” ujarnya.
Dzulqa’dah merupakan bulan ke-11 dalam kalender hijriah. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan (asyhur hurum) seperti yang disebutkan Al-Qur’an.
Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam Fathul Mu‘in menjelaskan, bulan paling utama untuk ibadah puasa setelah Ramadhan ialah bulan-bulan yang dimuliakan Allah dan Rasulnya. Yang paling utama ialah Muharram, kemudian Rajab, lalu Dzulhijjah, terus Dzulqa‘dah, terakhir bulan Sya‘ban. (Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
3
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua