Lombok Tengah, NU Online
Sekretaris Jenderal (Sekjend) PBNU H Ahmad Helmy faishal Zaini turut hadir bela sungkawa dan memberikan kata sambutan atas nama keluarga pada pemakaman Almarhum TGH Ahmad Taqiuddin Mansur Ketua PWNU NTB di Komplek Pesantren Al-Mansuriah Bonder Lombok Tengah, Rabu (10/10) sore.
Ia menyebutkan, dirinya merasa kehilangan Pengasuh Pesantren Al-Mansuriah yang merupakan sosok tokoh terbaik tidak hanya milik NTB tapi juga Indonesia bagian timur. "Seorang santri penuh teladan dan sahaja, beliau juga sosok orang tua kita bersama dan sahabat penerang di NTB bahkan Indonesia kehilangan tokoh bangsa," ujarnya.
Dia juga menyampaikan salam tiga tokoh nasional yakni KH Ma'ruf Amin Mustasyar PBNU, KH Said Aqil Siroj Ketum PBNU dan salam dari H abdul Muhaimin Iskandar yang sama sama merasa kehilangan.
Sekjen PBNU mengenang pertemuan pertamanya almarhum pada tahun 1997 saat dirinya menjadi panitia Munas dan Konbes NU. Saat itu dirinya diutus oleh Almarhum Gus Dur untuk menemui dua tokoh di NTB, yakni pertama TGH Lalu Muhamad Turmudzi Badarudin dan TGH Ahamd Taqiuddin.
Helmy melihat sosok almarhum adalah tokoh yang selalu gembira di hadapan kita semua dan memberi solusi kepada tamu-tamu beliau dan ajarannya juga bisa menjadi cahaya kita semua. "Puluhan ribu yang hadir saat ini tentu merasa Kehilangan orang baik, tokoh terbaik dan pemimpin yang baik," katanya.
Helmy juga menyerukan agar wajah Islam yang ramah terus digaungkan, karena Islam harus hadir sebagai Islam yang ramah bukan pemarah, Islam yang merangkul bukan memukul.
Dalam pemakaman Rabu sore hadir pula TGH Lalu Muhammad Turmudzi Badaruddin Mustasyar PBNU sekaligus memimpin doa dan Gubernur NTB H Zulkiflimansyah sambutan atas nama pemerintah.
Selain itu, hadir pula Wakil Gubernur NTB Hj Rohmi Djalilah, Walikota Mataram TGH Ahyar Abduh, Bupati Lombok Tengah TGH Suhaili Fadil Tohir, Wakil Bupati Lombok Tengah Ust H Fathul Bahri yang juga Ketua PCNU NTB dan seluruh guru, santri dan keluarga besar Nahdlatul Ulama NTB serta pejabat TNI-POLRI dan segenap keluarga Pimpinan Lembaga NU dan Badan Otonom NU se Nusa Tenggara Barat. (Hadi/Muiz)