Nasional

Sekjen PBNU: Bom Saat Maulid Nabi di Kabul Cederai Kemanusiaan

Rab, 21 November 2018 | 07:29 WIB

Jakarta, NU Online
Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) HA Helmy Faishal Zaini mengutuk keras aksi bom bunuh diri yang menyasar perayaan Maulid Nabi di Kabul, ibu kota Afghanistan, Selasa (20/11). Bom yang mengakibatkan 50 orang meninggal dunia dan 80 orang lainnya mengalami luka-luka disebut sebagai aksi yang tidak bisa dibenarkan dengan alasan apapun, apalagi alasan agama. 

“Segala bentuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan apapun, termasuk dakwah, bukan ciri Islam yang Rahmatan Lil alamin. Islam mengutuk kekerasan. Bahkan tidak ada satupun agama dan ideologi di dunia ini yang membenarkan cara-cara kekerasan dalam kehidupan,” katanya Rabu (21/11).

Pengeboman itu tidak hanya menyakiti warga Kabul, namun juga mencederai hati umat Islam yang juga ikut merasakan kepedihan. Sebagai sekretaris PBNU ia mengucapkan duka yang sangat mendalam atas terjadinya peristiwan tersebut. Terlebih tragedi tersebut terjadi di tengah-tengah peristiwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Berkaca dari kejadian itu, ia mendukung pemerintah Indonesia untuk membantu dunia internasional mengambil langkah proaktif dalam menangani kasus radikalisme dan terorisme sebagai bentuk tanggung jawab untuk ikut andil dalam menciptakan perdamaian dunia.

Ia juga mendesak PBB untuk segera mengusut dan menindak tegas pelaku pengeboman di Kabul tersebut. “Kekerasan dalam bentuk apapun dan dengan motif bagaimanapun tidak dibenarkan, sebab ia merupakan kejahatan rasa kemanusiaan,” tegasnya. 

Sebelumnya pada Selasa (20/11) pukul 18.15 waktu setempat, sebuah bom bunuh diri meledak di tengah-tengah perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di kota Kabul, ibu kota Afghanistan. Kejadian itu berlangsung di gedung pernikahan Uranus di Kabul, dimana banyak ulama dan umat Muslim Afghanistan berkumpul untuk merayakan Maulid Nabi. Pelaku melancarkan aksinya ketika ribuan umat Islam di gedung tersebut membacakan ayat-ayat suci Al-Qur’an.

Walaupun sampai saat ini, belum ada pihak yang bertanggung jawab atas tragedi tersebut, tapi, ada kecurigaan yang melakukan pengeboman itu adalah ISIS Afghanistan atau kerap disebut ISIS Khorasan. (Red: Ahmad Rozali)