Jakarta, NU Online
Direktur Eksekutif Perhimpunan Pendidikan Pancasila dan Demokrasi, Syaiful Arif menyatakan kesetujuannya tentang usulan 3 Oktober dijadikan sebagai Hari Antihoaks Nasional.
"Setuju setuju aja sih," kata Arif di Jakarta Pusat, Kamis (11/10).
Sebagimana diketahui, seusai peristiwa penyebaran hoaks yang dilakukan oleh beberapa elit politik Indonesia, kemudian mendapat respons dari beberapa pihak, seperti Ketua Umum DPP PPPP Muhammad Romahurmuziy dan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang mengusulkan agar tanggal 3 Oktober menjadi Hari Antihoaks Nasional.
Kesetujuan penulis buku Deradikalisasi Islam: Paradigma dan Strategi Islam Kultural itu agar dijadikan peringatan kepada semua pihak supaya peristiwa serupa tidak terjadi lagi.
Menurutya, apabila rekayasa hoaks pada 3 Oktober itu tidak terungkap, maka berdampak pada terjadinya kerusuhan politik dan sosial di masyarakat.
"Dampaknya kaos (keadaan kacau-balau) dan yang kasian masyarakat itu (menjadi korban)," jelasnya.
Sebelumnya, pernyataan kesetujuan atas usulan tersebut juga disampaikan Calon Wakil Presiden Indonesia KH Ma'ruf Amin dan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj. (Husni Sahal/Kendi Setiawan)