Sejarah Nusantara, Ulama-Umara Sinergis Jaga Stabilitas Tanah Air
NU Online · Ahad, 12 Maret 2017 | 16:30 WIB
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj menghadiri Haul Agung Sultan Raden Abdul Fattah Al-Akbar Sayyidin Panotogomo ke-514, di Masjid Demak, Sabtu (11/03) malam. Para kiai dan habaib juga hadir di antaranya Habib Luthfi bin Yahya Pekalongan.
Menurut Kiai Said, kekuasaan Raden Fattah (Demak) adalah bukti sejarah bagaimana harmonisnya ulama dan umara dalam menguatkan tradisi budaya, menjaga stabilitas tanah air, sehingga Islam bisa disebarkan dengan baik.
"Tidak mungkin menyebarkan Islam di tengah konflik dan gejolak, karena itu sinergi ulama dan umara sangat penting bagi perkembangan Islam," kata kiai pengasuh Pondok Pesantren al-Tsaqafah, Ciganjur itu.
Tidak hanya di Demak dan sekitarnya, di daerah-daerah lain pun para pendakwah Islam berbaur dengan tradisi budaya masyarakat dan menjaga harmoni dengan umara demi stabilitas tanah air.
"Syarief Hidayatullah dan Kesultanan Cirebon juga sinergi dengan baik, Kesultanan Lumajang, Kesultanan Perlak, Kesultanan Samudera Pasai juga bersinergi dengan para pendakwah Islam," kata Kiai Said.
Kiai Said Aqil pun menegaskan bahwa masa depan Islam Nusantara semakin kuat dan jaya. Masyarakat Muslim tidak pernah berhenti tahlil, ziarah, haul, menyambungkan batin spiritualitasnya dengan para wali, ulama, dan orang-orang saleh.
"Orang-orang NU tetap haul dan tahlil karena sudah merasakan begitu nikmatnya dekat dengan ulama dan orang-orang saleh," ujar Kiai Said. (Red: Mahbib)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Inilah Obat bagi Jiwa yang Hampa dan Kering
2
Khutbah Jumat: Bahaya Tamak dan Keutamaan Mensyukuri Nikmat
3
Khutbah Jumat: Belajar dari Pohon Kurma dan Kelapa untuk Jadi Muslim Kuat dan Bermanfaat
4
PBNU Tata Ulang Aset Nahdlatul Ulama Mulai dari Sekolah, Rumah Sakit, hingga Saham
5
Kontroversi MAN 1 Tegal: Keluarkan Siswi Juara Renang dari Sekolah
6
Ekologi vs Ekstraksi: Beberapa Putusan Munas NU untuk Lindungi Alam
Terkini
Lihat Semua