Nasional

Sebentar Lagi Arab Saudi Seperti di Indonesia, Gelar Muludan?

Jum, 24 November 2017 | 00:14 WIB

Mataram, NU Online 
Putra Mahkota Raja Arab Saudi, Muhammad bin Salman melakukan reformasi besar-besaran di negaranya, ulama-ulama dan khotib yang medok Wahabinya dipecat lebih dari seribu orang. Menteri dan pengaran yang korupsi dan hidup bermewah-mewahan dipecat, di antaranya Walib bin Thalab bin Abdul Aziz, termasuk Jenderal Mith’ab.  

Hal itu dikemukakan Ketua Umum PBNU ketika menceritakan situasi Arab Saudi saat ini kepada peserta Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) Nahdlatul Ulama di Islamic Center Provinsi Nusa Tenggara Barat, di Kota Mataram pada Kamis malam (23/11). 

Pengeran Muhammad bin Salman, lanjutnya, menyatakan, “Saya akan mengubah Islam di Arab Saudi menjadi Islam washatan, moderat”. Salah satu tandanya, pada Maulid Nabi Muhammad tahun ini, pemerintah menyatakan hari libur, sebagai penghormatan kepada warga Arab Saudi yang memperingatinya.  

Namun, kata Kiai Said, pemerintah Arab Saudi tidak dikabarkan akan mengadakan peringatan Maulid Nabi seperti di Indonesia. Baru menghormati Maulid Nabi dengan menjadikan hari libur. 

“Lama-lama mauludan itu, jangan khawatir,” katanya pada ujung pemaparan Laporan Perkembangan Pelaksanaan Keputusan-keputusan Muktamar. 

Di Indonesia, Kedutaan Arab Saudi yang baru, telah bertemu dengan PBNU. Bahkan pada pembukaan Munas dan Konbes di pulau Lombok ini, Duta Besarnya datang. 

Duta Besar Arab Saudi Muhammad Usamah mengungkapkan terima kasih kepada PBNU yang telah mengundang ke acara itu. Kepada Kiai Said, ia akan memberikan kesempatan umroh selepas Munas dan Konbes atas biaya mereka. 

"Mereka ingin menunjukkan terbuka, moderat, terbuka kepada semua kalangan," kata Kiai Said. 

Pada kesempatan itu, Kiai Said mengaku mengajukan permintaan kepada Dubes Arab Saudi itu tentang dua hal. Pertama tidak lagi memberikan buku kepada jamaah haji asal Indonesia yang isinya menjelek-jelekkan Alussunah wal-Jama'ah. Kedua, meminta supaya diberikan kebebasan bermazhab dalam melaksanakan ibadah haji.

"Sekarang sih diiyakan, wallahu 'alam benar tidaknya," katanya.   

Munas Alim Ulama dan Konbes NU dibuka Presiden Joko Widodo Kamis siang. Hajatan tingkat nasional itu digelar di lima pondok pesantren dan akan berlangsung hingga 26 November. (Abdullah Alawi)