Nasional

Satu-satunya PTKIN di Pantura Jateng, IAIN Kudus Giat Jalin Kerja Sama Internasional

Sab, 15 Juli 2023 | 07:30 WIB

Satu-satunya PTKIN di Pantura Jateng, IAIN Kudus Giat Jalin Kerja Sama Internasional

IAIN Kudus menjadi satu-satunya PTKIN yang berada di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa Tengah, sehingga memiliki akses yang mudah untuk dijangkau oleh warga kabupaten sekitar (Foto: iainkudus.ac.id)

Kudus, NU Online
Kudus adalah sebuah kabupaten kecil di Jawa Tengah. Luas wilayahnya mencapai 425,15 kilometer persegi. Namun di Kudus berdiri banyak pondok pesantren dari ujung Timur hingga ke ujung Barat wilayahnya. Bukan hanya jenangnya, jajajanan khas Kudus yang dikenal banyak masyarakat luas, Kudus juga dikenal sebagai kota santri dan kota wali. 


Di sanalah berdiri sebuah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) yang bangunannya tampak berwarna hijau dan terlihat dari sisi Jalan Raya Lingkar Kudus-Demak. Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri yang menjadi incaran masyarakat Kudus, Demak, Jepara, Pati, Rembang dan sekitarnya itu adalah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kudus.

 

Dipilihnya IAIN Kudus oleh warga dari berbagai kabupaten sekitar sebagai tempat belajar, karena IAIN Kudus juga menjadi satu-satunya PTKIN yang berada di Pantai Utara (Pantura), sehingga memiliki akses yang mudah untuk dijangkau. Sejalan dengan misi menyelenggarakan Tridarma Perguruan Tinggi untuk menghasilkan sarjana dengan keilmuan Islam yang humanis, aplikatif, dan produktif, kini IAIN Kudus memiliki Gedung perpustakaan berlantai 4 dan tengah giat-giatnya menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga perguruan tinggi lainnya baik di kancah nasional hingga internasional.


Rektor IAIN Kudus, Prof Dr H Abdurrohman Kasdi, Lc., M.Si menyampaikan bahwa IAIN Kudus akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan pihak mana pun, baik di dalam dan luar negeri dengan maksud melebarkan sayap untuk meraih tujuan dalam mengembangkan kampus yang lebih maju dan berkembang.

 

Kampus yang memiliki dua lokasi yakni sebelah Timur dan Barat jalan itu mempunyai cita-cita untuk dapat memberikan akses pendidikan tinggi yang terjangkau dan berkualitas bagi masyarakat, dapat menghasilkan karya penelitian yang tepat guna dan berdaya guna untuk menyelesaikan permasalahan akademis dan sosial keagamaan bagi kepentingan keindonesiaan dan kemanusiaan, serta menghadirkan karya pengabdian yang solutif atas persoalan kemasyarakatan, dan kebangsaan.


Selain itu menurut Prof Abdurrahman, hubungan kerja sama yang terjalin adalah dalam rangka perwujudan dari tagline 'IAIN Kudus Menyapa Dunia'. Selain itu kerja sama juga untuk membuka kesempatan bagi Fakultas, Pascasarjana, lembaga dan seluruh unit di IAIN Kudus untuk melakukan MoA, sekaligus memberikan peluang bagi semua sivitas akademika untuk mendindak lanjutinya.


"Ini penting dalam rangka meningkatkan kapasitas kelembagaan IAIN Kudus dan akselerasi internasional, dengan semakin banyaknya rekognisi dosen dan mahasiswa di kancah internasional," kata Prof Abdurrahman.


Saat ini, keinginan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas lembaga juga terlihat dari usaha pembangunan gedung-gedung yang terus dilakukan. Sepanjang bulan Juli 2023 ini, terlihat keluar masuknya truk pengangkut tanah dan pasir serta bangunan yang masih dalam tahap pengerjaan oleh para tukang. Peningkatan kualitas melalui kerja sama internasional juga dilakukan oleh Rektor IAIN Kudus dengan menandatangani nota kesepahaman bersama beberapa kampus di ASEAN, seperti Philipina, Malaysia, Maroko, Turki, Thailand, Singapura, Brunei Darussalam, dan Kamboja.

 

Baru-baru ini tepatnya pada Senin (10/07/2023) IAIN Kudus melangsungkan kerja sama yang dihadiri langsung oleh Rektor IAIN Kudus beserta rombongan dari Dekanat Fakultas, perwakilan dosen dan mahasiswa di National University of Singapore. Hal ini dalam rangka memperkuat kerja sama antarlembaga serta bentuk komitmen pimpinan untuk menjadikan IAIN Kudus dikenal dunia dan mengembangkan lembaga semakin maju. Pasalnya, kebutuhan kolaborasi antar lembaga menjadi kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan agar perguruan tinggi dapat terus mengudara.


Tidak hanya itu, kampus yang dikenal merakyat itu juga sempat melakukan penandatanganan Nota Kesepahaman atau MoU dalam bidang pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dengan Institut Darul Hadis, Tarim, Yaman. Selain itu juga IAIN Kudus menjalin kerja sama dengan International Institute for Halal Research and Training (INHART) Malaysia, Universitas Melaka (UNIMEL) Malaysia, University Islam Sultan Sharif Ali UNISSA Brunai, Cambodia University of Management and Technology Kamboja.

 

Kampus yang juga berdiri di antara persawahan itu juga sempat menjalin kerja sama dengan 58 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) se-Indonesia. Selain itu masih banyak lagi program kerjasama yang dijalin oleh IAIN Kudus hingga saat ini. MoU yang dijalankan itu dalam rangka untuk menyiapkan media bagi Fakultas, Pascasarjana dan civitas akademika untuk pelaksanaan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM), Magang, Studi Banding, Kolaborasi Penelitian, Pengabdian, dan Publikasi ilmiah serta kegiatan Tri Dharma Perguruan Tinggi lainnya.


Pada tahun 2022, program kerja sama yang dilakukan juga mampu mendatangkan 10 mahasiswa baru program afirmasi bagi putra-putri Papua berkesempatan kuliah di IAIN Kudus. Kesepuluh mahasiswa baru yang berasal dari Kabupaten Kaimana Provinsi Papua Barat ini terdiri dari 7 mahasiswa putri dan 3 mahasiswa putra. Para mahasiswa baru asal Papua tersebut diberikan fasilitas beasiswa berupa pemberian UKT tingkat 0 dan living cost selama masa perkuliahan yang tanpa membayar sepeser pun.

 

Hadirnya mahasiswa-mahasiswi yang berasal dari Timur Indonesia itu mampu memberikan warna tersendiri. Pasalnya antar mahasiswa mampu terjalin interaksi antar budaya yang sangat berbeda dan justru dapat saling dipelajari. 

 

Prinsip dan Nilai Utama 
Seperti halnya lembaga-lembaga pendidikan lainnya, IAIN Kudus juga memiliki prinsip dan nilai utama yang dipegang teguh. Pertama, Humanity sejalan dengan nilai keterbukaan dan kesalehan. Humanity mengandung arti bahwa IAIN Kudus memiliki komitmen mengaktualisasikan wahyu ilahi ke dalam konteks kehidupan empiris manusia yang berorientasi kepada kepentingan keadaban dan kemanusiaan. 
 


Kedua, Applicability mengandung pengertian bahwa IAIN Kudus memiliki komitmen mengembangkan karakter ilmu-ilmu keislaman dan IPTEK yang compatible terhadap local wisdom serta perubahan ruang dan waktu. 
 


Ketiga, Productivity mengandung pengertian bahwa civitas akademika IAIN Kudus merupakan pribadi yang menjadikan nilai-nilai yang berorientasi pada capaian (outcome) yang berdaya saing (competitive advantage) baik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya maupun dalam lingkup keilmuan dan keberagamaannya.

 

Sejarah IAIN Kudus

Sejarah keberadaan IAIN Kudus dimulai pada bulan Maret 1997 dengan keluarnya Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri. Pada mulanya bernama Fakultas Tarbiyah Kudus yang statusnya ditingkatkan menjadi negeri dengan menjadi salah satu cabang dari IAIN Sunan Kalijaga, pada tanggal 10 Agustus 1966 berdasarkan SK Menteri Agama Nomor 4 Tahun 1966. Kemudian beralih status dengan menginduk di IAIN Walisongo Semarang sebagaimana berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 32 tahun 1970. Setelah itu pada perjalanannya di tahun 1973 Fakultas Tarbiyah cabang Kudus dipindahkan lokasinya ke Semarang dan berubah status sebagai Fakultas Induk berdasarkan Keputusan Menteri Agama RI No. 35 Tahun 1973.


Pada tahun 1969, berdiri juga Fakultas Ushuluddin dan pada tanggal 6 April 1970 berdasarkan Pedoman Akademik Program Sarjana 2020 13 Surat Keputusan Menteri Agama Nomor 30 Tahun 1970 Fakultas Ushuluddin di negerikan, bersamaan dengan itu pula Fakultas Tarbiyah ditarik ke IAIN Walisongo Semarang dan Fakultas Ushuluddin tetap di Kudus sebagai Fakultas Daerah dari IAIN Walisongo Semarang.


Kemudian pada tahun 1992 keluar Keputusan Menteri Agama Nomor 170 tahun 1992 yang merelokasi Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo di Kudus ke Surakarta yang selanjutnya dengan pertimbangan kebijaksanaan Rektor IAIN Walisongo Semarang di Kudus diberikanlah ijin untuk membuka Jurusan Perbandingan Agama yang merupakan salah satu Jurusan dari Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang.


Pada tanggal 23 Agustus 1996 keluar surat edaran dari Dirjen BINBAGA Islam Nomor: EIII/OT.00/A2/1804/1996 tentang Penyiapan Bahan untuk Penataan Kelembagaan yang ditujukan kepada Rektor dan Dekan Fakultas Daerah (di luar induk) di Indonesia untuk menyiapkan bahan-bahan sebagai dokumen awal Rencana Pendirian Sekolah Tinggi. Akhirnya, pada bulan Maret 1997 keluarlah Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 1997 tentang Pendirian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri dan STAIN Kudus termasuk salah satunya.


Setelah melalui proses yang panjang, pada tahun 2018 melalui Peraturan Presiden Nomor 27 Tahun 2018 tanggal 7 April 2018 STAIN Kudus resmi berubah bentuk menjadi Institut Agama Islam Negeri Kudus (IAIN Kudus) dan melalui Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor B.II/3/15450 tanggal 18 April 2018 mengangkat  Dr. H. Mundakir, M.Ag. sebagai Rektor IAIN Kudus. Pada Desember 2018, terbit Peraturan Menteri Agama RI No. 33 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja IAIN Kudus yang menjadi dasar berdirinya lima Fakultas, yaitu Fakultas Tarbiyah, Fakultas Syariah, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Fakultas Ushuluddin, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Islam, serta Pascasarjana.


Fakultas tarbiyah kini memiliki 10 program studi yang sangat diminati oleh para mahasiswa, di antaranya Pendidikan Agama Islam (PAI), Pendidikan Bahasa Arab (PBA), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), Tadris Bahasa Inggris (BI), Tadris Matematika (TM), Tadris IPA (IPA), Tadris Biologi (TB), Tadris IPS (IPS), Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam (BKPI).


Sedangkan Fakultas Syari'ah memiliki dua program studi, yakni Hukum Keluarga (Ahwal Syakhshiyyah) (HKI), dan Hukum Ekonomi Syariah (Muamalah) (HES). Fakultas Ushuluddin memiliki program studi Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir (IQT), Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), Tasawuf dan Psikoterapi (TP), Ilmu Hadis (IH). Fakultas Dakwah memiliki lima program studi, di antaranya: Bimbingan Konseling Islam (BKI), Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI), Manajemen Dakwah (MD), Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), Pemikiran Politik Islam (PPI).


Fakultas Ekonomi dan Bisnis Syariah memiliki lima program studi yang tidak kalah diminati juga yakni Ekonomi Syariah (ES), Manajemen Bisnis Syari'ah (MBS), Manajemen Zakat dan Wakaf (MZW), Perbankan Syari'ah (PS), Akuntansi Syari'ah (AKSYA).


Sedangkan untuk jenjang Pascasarjana IAIN Kudus memiliki enam prodi, yakni Ekonomi Syari'ah (MES), Manajemen Pendidikan Islam (MMPI), Hukum Keluarga Islam (MHKI), Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (MPGMI), Pendidikan Agama Islam (MPAI), Studi Islam (MSI).


IAIN Kudus beralamat lengkap di Jalan Conge Ngembalrejo, Ngembal Rejo, Ngembalrejo, Kecamatan Bae, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah 59322. Untuk mengetahui informasi lebih lanjut silahkan mengunjungi situs web iainkudus.ac.id atau menghubungi nomor telepon 0291-438818, serta bisa juga melalui email [email protected].