Nasional

Satgas Covid-19 PBNU Harap Rumah Sehat Baznas-NU Mulai Beroperasi Juli 2022

Sel, 16 November 2021 | 01:00 WIB

Satgas Covid-19 PBNU Harap Rumah Sehat Baznas-NU Mulai Beroperasi Juli 2022

Peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit hasil kerja sama Baznas dan NU, Senin (15/11/2021). (Foto: NU Online/Jajang)

Jakarta, NU Online
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dr Makky Zamzami menghadiri agenda penandatanganan kontrak kerja sama (MoU) dan peletakan batu pertama pembangunan Rumah Sehat Baznas-NU, di Jalan Kawi-Kawi Bawah A Nomor 41, Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Senin (15/11/2021). 

 

Ia berharap, proses pembangunan rumah sehat yang rencananya memiliki empat lantai itu bisa rampung sekitar enam hingga delapan bulan, beserta dengan perizinannya. Dengan demikian, Rumah Sehat Baznas-NU ini bisa benar-benar beroperasi pada Juli 2022 mendatang. 

 

"Pembangunan ini kurang lebih sekitar enam sampai bulan bulan. Perizinan kita akan kerjakan dua bulan. Jadi kemungkinan besar, perkiraan akan aktif, saya berharap di bulan Juli (2022) selesai semua,” ujar dr Makky kepada NU Online usai agenda penandatanganan MoU dan peletakan batu pertama yang dilakukan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj bersama Ketua Baznas RI Noor Achmad. 

 

Kerja sama tersebut merupakan kontrak pertama antara NU dengan Rumah Sehat Baznas untuk pendirian layanan kesehatan setingkat klinik pratama. Pendirian ini merupakan perdana dilakukan di Jakarta untuk PBNU. 

 

"(Rumah sehat) ini klinik pratama dengan beberapa ruang rawat inap dan fasilitas-fasilitas yang mendukung. Ini pertama di Jakarta untuk PBNU dan benar-benar ditunggu dari beberapa tahun sebelumnya," terang dr Makky.

 

Selain akan mempekerjakan tim kesehatan serta manajemen dari kalangan profesional, Rumah Sehat Baznas-NU ini juga akan didukung oleh Lembaga Kesehatan NU serta semua unsur yang telah lama berkiprah untuk kesehatan di lingkungan NU.

 

"Saya rasa (rumah sehat) ini menjadikan pionir untuk percontohan klinik-klinik NU yang ada di daerah. Jadi kita harus bisa memberikan contoh yang lebih baik lagi untuk pelayanan kesehatan di sosial dan masyarakat. Semoga bisa terus berkembang dan (rumah sehat) ini pertama di Jakarta untuk PBNU,” harap dr Makky. 

 

Selanjutnya, saat Rumah Sehat Baznas-NU ini sudah beroperasi, ia akan melakukan replikasi atau memperbanyak pendirian fasilitas kesehatan sejenis di beberapa daerah dengan target 20 titik.

 

“Saya tadi sudah berbicara dengan pihak Rumah Sehat Baznas bahwa nanti kita akan uji kelayakan di beberapa daerah dengan target 10 titik. Ini akan menjadi suatu program yang simultan, yang nanti saya rasa akan terintegrasi juga di PBNU,” katanya.

 

“Kita juga akan mulai fokus di bidang kesehatan untuk kelas klinik pratama, walaupun sudah ada nanti yang membangun rumah sakit (RS), tetapi sangat realistis kita bisa mengembangkan ini di tingkat pratama,” imbuh dr Makky. 

 

Sementara itu, Ketua Baznas RI Noor Achmad menyampaikan bahwa pembangunan Rumah Sehat Baznas-NU ini menjadi istimewa karena bernilai kurang lebih sekitar Rp10 miliar. Di tempat-tempat lain, katanya, pembangunan hanya mencapai Rp2,5 miliar dengan dibantu pemerintah setempat. 

 

“Rumah Sehat Baznas yang ada di PBNU istimewa. Insyaallah semua program di NU tetap akan bisa berjalan. Kita arahnya memang kepada pendistribusian yang efektif,” terang Noor. 

 

Ia memastikan bahwa Rumah Sehat Baznas-NU ini tidak sepenuhnya milik pemerintah. Namun separuh milik pemerintah dan separuhnya lagi milik NU. Sebab Baznas RI merupakan lembaga pemerintah non-struktural. 

 

“Sehingga (rumah sehat) ini harus dirawat oleh pemerintah. BPJS di kecamatan sini (Johar Baru) atau kota (Jakarta Pusat) bisa dimintakan ke wali kota. Artinya, kita bisa bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk BPJS. Itu sudah dikerjasamakan dengan Direktur BPJS,” kata Noor. 

 

Pimpinan Baznas RI Saidah Sakwan mengatakan bahwa pembangunan rumah sehat ini merupakan realisasi dari kolaborasi kebaikan. Tak lain sebagai upaya untuk mengembalikan Baznas kepada pemilik saham yang salah satunya adalah NU. 

 

Di dalam Tahun Anggaran 2020/2021, PBNU telah menjadi mitra dari penyaluran dana Baznas Ri pada tiga hal. Pertama, pembangunan Rumah Sehat Baznas-NU. Kedua, pembanunan SMK Ma’arif NU Grogol yang rencananya akan diresmikan pada akhir November 2021 ini. 

 

Ketiga, Baznas akan mendukung pembangunan Gedung Aula Muktamar NU di Pesantren Darussa’adah Lampung. Soal pembangunan itu, Saidah mengaku telah menghubungi Kiai Imam Aziz, Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-34 NU. 

 

“Semoga ini jadi simpul kebaikan. Kami mohon doa supaya mendapat dukungan dari PBNU,” pungkas Saidah. 

 

Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan