Saran PBNU agar Tidak Lagi Terjadi Kebakaran Hutan dan Lahan
NU Online · Selasa, 17 September 2019 | 05:00 WIB
Menurut Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) PBNU Muhammad Ali Yusuf, di samping perlunya penanganan cepat, juga harus dilakukan berbagai upaya pencegahan untuk ke depannya, yakni dengan cara pemetaan hotspot atau keberadaan titik-titik api dan wilayah.
“Itu harus dideteksi betul dan itu kan bisa terdeteksi biar ke depan gak terulang,” kata Ali Yusuf di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (16/9).
Menurut Ali, jika hal itu dilakukan, maka ke depannya dapat disusun, seperti perencanaan bersama hingga pemberian hukuman dan perhargaan kepada daerah-daerah yang berhasil atau tidak dalam mencegah terulangnya karhutla.
“Ketika terjadi sesuatu di daerahmu, berarti kamu harus tanggung jawab. Menariknya kan di situ," ucapnya.
Ia mengatakan, hasil pemetaan-pemetaan itu nantinya menjadi dokumen publik, sehingga ketika ke depan kembali terjadi kebakaran, maka sudah dapat terdeteksi letak atau titik kebakarannya dan siapa yang harus bertanggung jawab.
“Saya gak tahu apa sekarang sudah seperti itu, saya kira belum, ya. Masyarakat harus tahu ketika kebakaran di daerah-daerah, titik-titik itu ‘oh, itu lahannya itu. tanggung jawab dong’. Meskipun juga tentu dibantu oleh pihak yang lain, tapi saya kira yang punya lahan itu yang paling bertanggung jawab,” terangnya.
Menyikapi kabut asap tersebut, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj meminta pemerintah agar bertindak tegas terhadap pelaku karhutla. Selain itu, PBNU juga mendistribusikan 1 juta masker dan menginstruksikan Nahdliyin untuk menggelar shalat istisqa.
“NU juga menginstruksikan kepada pengurus dan warga NU untuk melaksanakan salat istisqa memohon pertolongan kepada Allah untuk segera menurunkan hujan agar kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan segera berakhir,” ujar Kiai Said..
Pewarta: Husni Sahal
Terpopuler
1
Suami Alami Lemah Syahwat, Apa Hak Istri dalam Islam? Ini Penjelasan Fiqih Lengkapnya
2
Rais 'Aam PBNU Ajak Pengurus Mewarisi Dakwah Wali Songo yang Santun dan Menyejukkan
3
Gus Yahya: Warga NU Harus Teguh pada Mazhab Aswaja, Tak Boleh Buat Mazhab Sendiri
4
Kisah Levina, Jamaah Haji Termuda Pengganti Sang Ibunda yang Telah Berpulang
5
Guru Besar Ushul Fiqih UIN Raden Intan Ungkap Nilai-Nilai Pancasila dalam Tahlilan
6
Refleksi Hari Buku Nasional 2025: Meneguhkan Tradisi Literasi Pesantren
Terkini
Lihat Semua