Nasional HARI SANTRI 2018

Santri NU Menjadi Narasumber di Konferensi Internasional Turki

Kam, 18 Oktober 2018 | 16:00 WIB

Santri NU Menjadi Narasumber di Konferensi Internasional Turki

Muhammad Taufiq (kanan)

Istanbul, NU Online 
International University for Renewal yang bekerja sama dengan Universiti Sains Islam Malaysia sukses menggelar 6th International Prophetic Heritage Conference dengan mengusung tema Prophetic Towards Global Peace and Harmony di International University of Renewal, Esenyur, Istanbul Turki.

Acara yang berlangsung pada 2-5 Oktober 2018 tersebut dibuka Gamal Abd la-Satar, Rektor International University for Renewal. Kemudian dilanjutkan Keynote Speaker oleh Ali Al-Sallabi, Musa Ahmad dan Madta Wan Abdul Fatah. Setelah opening, para narasumber dan peserta dibagi menjadi lima sesi diskusi Plenary Session.

Pada hari kedua, dimulai dengan agenda Invited speaker, Gamal Abd al-Sattar dan Assoc. Adna Mohd Yusoff, Ismail Ali. Kemudian dilanjutkan Pleanary Session dua dan tiga. 

Pada Pleanary Session dua inilah, Santri NU yang juga kandidat doktor di International Islamic University Malaysia tersebut menyampaikan paper dengan tema “Implementation of Medina Charter in Democratic Country; Indonesia as a Model”.  

Sesi diskusi ini dimoderatori langsung Mohammed Anwar Mahmoud Bayoumi, Guru Besar Hadist Al-Azhar University, Cairo.

“Presentasi selanjutnya yang akan dibawakan Muhammad Taufiq, kita akan banyak belajar dari Indonesia, khususnya tentang toleransi antarumat beragama di negeri Muslim terbesar di dunia,” Sambut Guru Besar Hadist Al-Azhar yang saat juga mengajar di International University for Renewal.

“Sebenarnya, saya ini belum doktor, namun semoga ucapan dari Mohammed Anwar menjadi doa dan motivasi untuk menyelesaikan disertasi secepatnya, dan apa yang ingin saya sampaikan kali ini adalah bagian sub bab dari disertasi saya,” jelas Taufiq, sapaan akrab Wakil Ketua Tanfidziyah PCINU Malaysia ini.

Setelah presentasi, Taufiq diundang secara khusus ke Kantor Mohammed Anwar untuk diskusi santai dan ada beberapa Mahasiswa Muslim Ugyur yang terinspirasi perjuangan NU dalam mengimplementasikan Piagam Madinah di Indonesia. 

Saat Khilafah Turki Ustmani runtuh, Suku Ugyur justru dijajah dan menjadi bagian dari Provinsi Xinjiang, China. Menurutnya, di negaranya tidak ada toleransi beribadah dan beragama. (Istifada Ilma/Abdullah Alawi)