Klaten, NU Online
Bayat, sebuah kecamatan di daerah Klaten Jawa Tengah, yang namanya cukup dikenal karena kerap menjadi tujuan peziarah para wali. Di daerah Bayat, terdapat beberapa peninggalan jejak para penyebar Islam di zaman lampau, seperti Sunan Bayat atau Sunan Pandanaran, Syekh Kewel, Pangeran Menangkabu dan Ki Ageng Menanglese.<>
Nama terakhir, merupakan cucu dari Sunan Bayat, yang dimakamkan di Dusun Konang, Kebon, Bayat. Warga sekitar banyak yang berziarah ke makamnya, khususnya ketika momentum sadranan. Seperti halnya yang dilakukan para warga, Ahad (23/6) kemarin. Dengan membawa serangkaian gunungan mereka menuju ke makam Ki Ageng Menanglese.
Gunungan yang berisi beraneka macam buah-buahan, sayuran dan tanaman palawija itu dibawa oleh rombongan Banser NU. Arakan dimulai dari Masjid Konang menuju makam Ki Ageng Menanglese sekitar pukul 13.00 WIB. Setiba di tempat tujuan, gunungan yang sudah didoakan, dibagikan ke warga. Lima minat berselang gunungan pun habis.
Salah satu keturunan Ki Ageng Menanglese, Herlambang Joko Santoso, mengatakan gunungan itu merupakan sarana untuk mendoakan para leluhur yang sudah meninggal. “Sekaligus untuk mempererat tali silaturrahmi anak cucu Ki Ageng Menanglese serta masyarakat sekitar,” tuturnya.
Salah satu tokoh setempat, Kris Budi, mengungkapkan, tradisi Sadranan semacam ini sudah mulai ditinggalkan masyarakat. “Oleh sebab itu, kami harus kembali nguri-nguri (melestarikannya),” ujarnya.
Redaktur : Syaifullah Amin
Kontributor : Ajie Najmuddin
Terpopuler
1
Begini Tata Cara Pelaksanaan Shalat Idul Fitri
2
3 Amalan Sunnah Sebelum Berangkat Shalat Idul Fitri
3
Sejumlah Negara Rayakan Idul Fitri 1446 H pada Ahad, 30 Maret 2025
4
4 Amalan yang Dianjurkan pada Malam Idul Fitri
5
Niat dan Waktu Mandi Sunnah Idul Fitri
6
Lafal Bilal Shalat Idul Fitri, Dilengkapi Latin dan Terjemah
Terkini
Lihat Semua