Mataram, NU Online
Rumah Inaq Munah di Dusun Panggungan, Desa Mandana Raya, Lombok Timur terbuat dari kayu lapis. Rumah sederhana itu pun dibangun dari hasil gotong royong warga satu dusun.
Sehari-hari Inaq Munah yang usianya telah lebih dari 80 tahun, menjalani aktivitas di rumah kayunya itu. Meskipun sudah berusia lanjut, segala urusan hidupnya ia kerjakan sendiri. Hal itu lantaran Inaq Munah hidup sebatang kara, tanpa ada sanak keluarga.
Pertengahan November ini, setiap hari selama hampir satu minggu, hujan mengguyur Kabupaten Lombok Timur. Hujan berintensitas tinggi telah menyebabkan dua buah embung di bagian bawah dari Bendungan Pandandure meluap.
Akibatnya banjir bandang tak tercegah terjadi pada Sabtu (18/11). Buruknya drainase dan kerusakan ekosistem sungai juga memperparah banjir bandang hingga menerjang permukiman dan lahan di 15 desa di 4 kecamatan di Kabupaten Lombok Timur terkena dampaknya. Di antara desa yang paling parah adalah Desa Setungkeplingsar, Selebung Ketangge, Ketapang Raya, Ketangge Jeraeng, Batu Putik, Sepit, Senyiur, Mendana Raya, Batu Rampes, dan Bintang Oros.
Rumah Inaq Munah tak ayal ikut terkena dampaknya. Rumah itu hancur berkeping-keping tergerus air banjir hingga rata dengan tanah. Beruntung ia masih bisa diselamatkan oleh warga.
Hancurnya rumah itu, menyebabkan Inaq Munah tak punya keluarga, juga harus kehilangan tempa berteduh. Untuk sementara ia mengungsi di rumah tetangga desa yang masih bisa dihuni.
Menyadari hal tersebut NU Care-LAZISNU bekerjasama dengan PW LAZISNU NTB dan Panitia Munas Konbes NU 2017, berinisiatif melakukan penggalangan dana untuk membantu pembangunan kembali rumah bagi Inaq Munah.
Penggalangan dana dilakukan di arena Munas Konbes NU 2017. Bagi masyarakat dan peserta Munas NU yang berminat menyalurkan bantuan dapat menyerahkannya pada saat menjelang penutupan Munas Konbes, Sabtu (25/11).
Pada penutupan Munas Konbes juga diagendakan penyerahan secara simbolis bantuan pembuatan rumah untuk Inaq Munah. (Kendi Setiawan)