Rektor Unisma: Ilmu Harus Didekatkan dengan Realitas
NU Online · Sabtu, 31 Agustus 2019 | 09:30 WIB
“Sebuah ilmu jangan hanya didudukkan pada posisi elitis melalui kajian. Ilmu bukan hanya di dalam kelas, tapi ilmu harus didekatkan dengan realitas,”kata Masykuri saat mengisi materi di Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Satuan Komunitas (Sako) Pramuka Ma’arif NU di Rivoli Hotel Jakarta, Jakarta Pusat, Sabtu (31/8).
Menurutnya, jika ilmu hanya dijadikan sebagai bahan kajian di dalam lingkungan sekolah atau perguruan tinggi, maka pelajar akan mengalami kegelisahan terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekarang ini saja, sambungnya, Indonesia dinilai mulai merasakan kegelisahannya.
“Kenapa negara kita sekarang ini gelisah terhadap kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi? Kenapa Pak Jokowi seringkali marah-marah? Itu karena masyarakat Indonesia, bahkan lembaga pendidikan hanya mempersiapkan anak memiliki intelegensi bagus, memiliki intelektualitas bagus, tapi mereka tidak familiar terhadap realitas. Dia tidak melihat realitas dan dia tidak melakukan eksperimen-eksperimen di masyarakat,” terangnya.
Menurutnya, kurikulum 2013 yang dilakukan oleh Menteri Pendidikan M Nuh saat itu merupakan sebuah jawaban yang nyata dalam upaya mendekatkan ilmu pada realitas.
Namun, ia menyayangkan karena banyak pihak yang menentang penerapan kurikulum tersebut, sehingga tidak ada perhatian yang optimal untuknya.
”(Kurikulum) itu tidak serta merta diterima oleh kelompok-kelompok lain karena itu adalah produk dari tokoh Nahdlatul Ulama. Itu produknya Pak Nuh itu,” ucapnya.
Padahal, sambungnya, M Nuh memunculkan kurikulum tersebut berdasarkan studi kelayakan sekolah dan universitas di berbagai negara, seperti di Universitas McGill Kanada dan University of Western Australia.
“Saya melihat sendiri anak-anak sekolah SLTP, SLTA. Dia dekat dengan realitas pendidikan, tidak diposisikan dalam konteks yang elitis di dalam kelas, yang hanya menjadi sebagai sebuah kajian belaka, tapi dia dekat dengan realitas,” ucapnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Abdullah Alawi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Mempertahankan Spirit Kurban dan Haji Pasca-Idul Adha
2
Jamaah Haji yang Sakit Boleh Ajukan Pulang Lebih Awal ke Tanah Air
3
Ketum PBNU Buka Suara soal Polemik Tambang di Raja Ampat, Singgung Keterlibatan Gus Fahrur
4
Rais 'Aam dan Ketua Umum PBNU Akan Lantik JATMAN masa khidmah 2025-2030
5
Khutbah Jumat: Meningkatkan Kualitas Ibadah Harian di Tengah Kesibukan
6
Khutbah Jumat: Menyatukan Hati, Membangun Kerukunan Keluarga Menuju Hidup Bahagia
Terkini
Lihat Semua