Nasional

Rektor IPB Meyakini KMNU Bisa Jawab Setiap Perubahan

NU Online  ·  Sabtu, 20 Januari 2018 | 03:01 WIB

Rektor IPB Meyakini KMNU Bisa Jawab Setiap Perubahan

Kader KMNU di Munas ke-4 di Bogor.

Bogor, NU Online 
Rektor Institut Pertanian Bogor Arif Satria mengatakan bahwa sekarang era sudah berubah. Era yang tidak pasti atau turbulensi dan mahasiswa dihadapkan pada era yang satu ini. 

Demikian dikatakan Arif pada acara seminar nasional yang diselenggarakan Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama (KMNU) yang bekerja sama dengan Departemen Ilmu Ekonomi Syariah IPB di Auditorium CCR, di IPB, Bogor, Jumat (19/1). Acara ini merupakan salah satu rangkaian Munas ke-4 KMNU di Kota Bogor.

Dampak dari era yang penuh dengan ketidakpastian ini membuat banyak organisasi Islam, organisasi kebangsaan, dan organisasi kemahasiswaan mengalami degradasi karena gagal membaca sinyal-sinyal perubahan yang begitu cepat. 

Namun demikian, ia menyakini KMNU sudah mulai bisa membaca perubahan-perubahan itu sehingga tidak saja ada perubahan dan mampu menjawabnya sehingga menjadi trendsetter perubahan.

Menurut pria yang pernah menjadi Dekan IPB termuda ini, keterbelakangan dan kebodohan bukan semata-mata karena buta huruf, tapi karena ketidakmampuan kita untuk terlibat dalam proses sejarah.

"Hanya orang maju yang selalu membuat sejarah-sejarah baru, sebaliknya hanya orang-orang yang berorientasi pada warisan yang tidak akan membawa bangsa ini maju," jelasnya. 

Untuk itu, IPB akan membantu mengantarkan para mahasiswa menjadi pemimpin yang tidak saja menjadi perubahan, akan tetapi juga bisa menjadi trendsetter perubahan. 

Pada forum yang mengusung tema Islam, Ekonomi, dan Kebangsaan ini, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj menjadi keynote speaker sekaligus membuka acara dengan menabuh genjring. 

Hadir tiga pembicara, yaitu Guru Besar Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada H Mochammad Maksum Machfoedz, Direktur PT Bank Syariah Mandiri, dan Kepala Pelaksana Unit Kerja Presiden Bidang Pembinaan Ideologi Pancasila Yudi Latif. (Husni Sahal/Fathoni)