Rekonsiliasi Elite, Pesan Simbolik Pertemuan Jokowi-Prabowo
NU Online · Ahad, 14 Juli 2019 | 04:30 WIB
Jakarta, NU Online
Pertemuan antara Jokowi dan Prabowo kemarin memantik respon yang positif dari berbagai kalangan. Salah satunya adalah Ketua Suluh Kebangsaan, Muhammad Mahfud MD. Menurutnya, pertemuan tersebut merupakan hembusan kabar baik bagi bangsa Indonesia di tengah gonjang-ganjing terbelahnya eliet-elite politik dua kubu kontestan Pilpres. Sebab masing-masing-masing punya pendukung.
“Kalau Prabowo mendapat dukungan (rakyat) 45,5 persen, dan Jokowi mendapat 55,5 sekian persen, dan itu pecah, akan merepotkan. Tetapi kalau bersatu akan lebih mudah kita melaksanakan (pemerintahan),” tukasnya saat telewicara dalam program Sapa Indonesia Malam di Kompas tv, Sabtu (13.7) malam.
Mahfud menambahkan, pertemuan Jokowi-Prabowo mengandung pesan simbolik yang cukup penting, dan harus dipahami oleh masing-masing elit dari kedua tokoh tersebut. Yakni simbol bersatunya dua tokoh yang selama ini tidak harmonis akibat persaingan politik. Makna dari simbol itu adalah rekonsiliasi, tentu saja. Yang dimaksud rekonsiliasi adalah kembali ke posisi konstitusional masing-masing. Tidak lagi memelihara pertikaian politik, namun meneruskan tugas-tugas politik kenegaraan sesuai posisi masing-masing, khususnya kalangan elit politik.
“Itu nanti bisa berkoalisi (bagi Prabowo) atau menjadi oposisi sebagai lembaga penyeimbang,” jelasnya.
Penasehat Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU)-PBNU itu mengaku yakin bahwa pertemuan dua tokoh tersebut akan berpengaruh dalam menurunkan ketegangan politik di negeri ini, khususnya di kalangan elit. Hal ini berbeda dengan masyarakat akar rumput, mereka sudah mengangap Pilpres sudah selesai menyusul putusan Mahkamah Konstitusi tanggal 27 Juli 2019 yang menolak gugatan Prabowo-Sandi. Saat ini, yang perlu dituntaskan adalah ‘perseteruan’ di kalangan elite politik yang mengitari Jokowi-Prbowo.
“Pertemuan itu tinggal menuntaskan (persoalan) di kalangan elite di bawah kendali langsung Prabowo dan Jokowi. Saya meyakini itu akan lebih banyak menolong memperlancar tugas-tugas kenegaraan,” terangnya. (Aryudi AR)
Terpopuler
1
Amerika Bom 3 Situs Nuklir Iran, Ekskalasi Perang Semakin Meluas
2
Houthi Yaman Ancam Serang Kapal AS Jika Terlibat dalam Agresi Iran
3
Menlu Iran Peringatkan AS untuk Tanggung Jawab atas Konsekuensi dari Serangannya
4
Pengumuman Hasil Seleksi Wawancara Beasiswa PBNU ke Maroko 2025, Cek di Sini
5
Mudir 'Ali JATMAN: Tarekat adalah Warisan Asli Wali Songo
6
Hukum Makan Balut dalam Islam: Halal atau Haram? Ini Penjelasan Lengkap Ulama
Terkini
Lihat Semua