Nasional

Redam Konflik, Gubernur Jatim Gelar Silaturahmi di Sampang

Kam, 23 Mei 2019 | 15:15 WIB

Redam Konflik, Gubernur Jatim Gelar Silaturahmi di Sampang

Khofifah Indar Parawansa di Mapolres Sampang.

Sampang, NU Online
Gubernur Jawa Timur menggelar silaturahmi dengan para ulama, tokoh agama dan tokoh masyarakat di Sampang. Hal tersebut sebagai solusi meredam terjadinya konflik. Solusi ini juga berlaku di kawasan manapun di seluruh Jatim.

“Kami menyilaturahmikan pikiran kami, menyilaturahmikan hati kami, menyilaturahmikan bagaimana bersama-sama kita membangun kehidupan yang harmoni, saling berseiring, proses saling menjaga dan menghormati di antara ikhtiar-ikhtiar yang kita lakukan,” kata Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya serta para ulama di Kantor Mapolres Sampang, Kamis (23/5).

Menurutnya, silaturahmi bisa menyambungkan kesepahaman, persepsi dan pikiran antara pemerintah, Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta masyarakat. “Sebab kesepahaman melahirkan saling mempercayai,” ujar Khofifah.

Menurut perempuan yang juga Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat NU tersebut, dengan silaturahmi diharapkan para kiai bisa mempersambungkan kesepakatan dalam merawat umat dalam kehidupan masyarakat.

“Keinginan pemerintah bersilaturahmi untuk menata kehidupan masyarakat yang baik, menata kehidupan keagamaan yang baik, serta kehidupan kebangsaan kenegaraan yang baik,” terangnya.

Di sela kunjungannya, Khofifah menyerahkan sepenuhnya kepada Kapolda Jatim beserta jajarannya terkait kasus pembakaran Kantor Mapolsek Tambelangan, Sampang.

Sementara itu, Kapolda Jatim Irjen (Pol) Luki Hermawan tidak menginginkan kejadian pembakaran Mapolsek Tambelangan, Sampang terulang kembali. Kepala daerah hingga tokoh agama di Sampang diminta untuk bergandeng tangan mencari solusi agar tidak terjadi kasus serupa. 

“Terima kasih kepada tokoh-tokoh agama, ulama, pemuda yang ada di Sampang. Kami difasilitasi Ibu Gubernur dengan Pak Pangdam, kami bisa bertatap muka terkait dengan kejadian semalam,” katanya.

Berdasarkan hasil rapat yang dilakukan dengan para ulama, pihaknya telah mendapatkan kesepakatan terkait kasus di Mapolsek Tambelangan Sampang untuk tidak berkembang lagi dan tidak menjalar ke wilayah Madura atau ke seluruh Jatim. 

Untuk penanganannya, Kapolda Jatim akan melakukan sesuai prosedur dan akan menarik kasus tersebut ke Polda Jatim. Kasus tersebut, saat ini sedang didalami. Pelakunya nanti akan diproses secara hukum yang berlaku. 

Dirinya berharap agar masyarakat Sampang bisa menjaga keguyuban yang selama ini sudah terjalin baik. “Mudah-mudahan kejadian yang kemarin ini tidak terulang lagi, dan bisa menahan diri dan bisa berkomunikasi, bersilaturahmi apabila ada hal-hal bisa dipecahkan dengan cara silaturahmi atau cangkrukan. Sehingga bisa dipecahkan permasalahan tersebut,” jelasnya. 

Menurutnya, diperkirakan kejadian ini terjadi karena adanya berita hoaks yang menginformasikan ada sejumlah tokoh Madura ditahan di Jakarta. 

“Alhamdulillah di Jakarta, Bu Gubernur sudah dapat masukan di sana (Polda Metro Jaya), masyarakat Jawa Timur tidak ada yang terkena atau terjaring oleh Polda Metro Jaya,” imbuhnya. 

Seusai melakukan silaturahmi, gubernur bersama Kapolda Jatim dan Pangdam V/Brawijaya meninjau langsung kondisi Kantor Mapolsek Tambelangan Sampang. (Ibnu Nawawi)