Nasional

Realisasikan 5000 Doktor, Kemenag Jalin Kerjasama dengan University of Canberra

NU Online  ·  Senin, 23 Mei 2016 | 21:01 WIB

Realisasikan 5000 Doktor, Kemenag Jalin Kerjasama dengan University of Canberra

Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin disaksikan Frances Shannon menandatangi MoU dengan University of Canberra

Jakarta, NU Online
Kementerian Agama RI dan University of Canberra menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dalam realisasi program 5000 Doktor yang tahun ini menjadi tahun kedua program ini berjalan. Penandantanganan dilakukan Dirjen Pendidikan Islam Kamaruddin Amin dan pihak University of Canberra Australia Frances Shannon di Kantor Kemenag Jalan Lapangan Banteng Barat, Jakarta Pusat, Senin (23/5).

Kamaruddin mengungkapkan University of Canberra merupakan salah satu perguruan tinggi di Australia, sedangkan Australia sendiri adalah salah satu negara yang menjadi target untuk mengirim dosen-dosen ke luar negeri. "Seperti sering kami sampaikan di sejumlah kesempatan bahwa program 5000 doktor akan meng-cover 25 persen ke luar negeri di antaranya ke negara di Eropa, Mesir, Arab Saudi, Maroko, Turki, Jepang dan lainnya, dan 75 persen lainnya di universitas dalam negeri. Dan hari ini adalah MoU dengan University of Canberra di negara Australia," ujar Kamaruddin sebagaimana dilansir kemenag.go.id.

Menurut Kamaruddin, yang menarik dari MoU ini adalah mereka akan membantu pihaknya mempersiapkan caloh Doktor. "Misalnya, kita mengirim kandiat doktor yang IELTS baru enam, universitas ini menerima, meski standarnya 6.5," ujarnya .

“Mereka (University of Canberra) akan membantu mempersiapkan dan menggembleng lagi bahasa Inggerisnya (calon doktor) tersebut, dan itu sepenuhnya dibiayai oleh pihak universitas. Itu poin atau nilai tambah dari MoU ini,” terang Kamaruddin.

Kamaruddin menambahkan, terdapat beragam program studi yang ditawarkan melalui program 5000 doktor ini, dan tidak semata tentang studi agama, tapi juga studi non agama seperti arsitektur, kedokteran, teknologi informasi dan komunikasi yang bisa dipilih. Diharapkan mereka bisa menyelesaikan studinya sesai target tang ditentukan, 3-4 tahun. 

“Tahun ini kami menyiapkan 250 orang untuk studi di perguruan tinggi luar negeri, dan 750 di perguruan tinggi dalam negeri,” kata Kamaruddin.

Penerima program 5000 Doktor ini adalah mereka yang telah lulus melalui sejumlah tahapan yang dilakukan oleh tim seleksi yang dibentuk Kemenag. (Red-Zunus)