Nasional

Ratusan Santri Dinyatakan Sembuh, Berikut Langkah Pesantren Cipasung Hadapi Covid-19

Sen, 9 November 2020 | 11:20 WIB

Ratusan Santri Dinyatakan Sembuh, Berikut Langkah Pesantren Cipasung Hadapi Covid-19

Ketua Satgas NU Peduli Covid-19 dr Makki Zamzami saat ke Cipasung (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online
Pondok Pesantren Cipasung, Tasikmalaya, Jawa Barat berhasil menghadapi wabah pandemi virus Covid-19. Ratusan santrinya yang terpapar virus tersebut dinyatakan sudah kembali pulih.

Ā 

ā€œSyukur Alhamdulillah. 340 orang yang terpapar kini sudah sembuh,ā€ ujar Ketua Relawan Covid-19 Pesantren Cipasung Hariyadi Ahmad Satari kepada NU Online pada Senin (9/11).

Ā 

Hariyadi mengatakan pihaknya selalu memantau kondisi kesehatan ribuan santri yang tinggal di pesantren tersebut melalui pengurus asrama dan tim dokter pos kesehatan pesantren. Sejak awal November hingga saat ini, ia tidak lagi mendapat laporan mengenai gejala Covid-19 di kalangan para santri.

Ā 

ā€œAlhamdulillah, sejak awal November hingga kini. belum ada laporan keluhan gejala Covid-19 lagi. Semoga ini barakah dari ikhtiar lahir dan batin, dari mulai penanganan secara lahir, hingga tawasulan, shalawatan dan wiridan,ā€ katanya.

Ā 

Pesantren Cipasung telah melakukan tes swab kepada 1.500 orang dengan enam tahap. Meskipun demikian, masih ada 1.200 orang lagi yang belum dilakukan tes serupa mengingat ketiadaan alat tes, menurut informasi yang ia terima dari Gugus Tugas Penanganan Covid-19 setempat.

Ā 

ā€œAlhamdulillah, herd imunity nya bagus. Mohon doa dari semua. semoga pandemi virus ini segera berlalu,ā€ ujarnya.

Ā 

Pembatasan Kontak Fisik

Saat hasil tes swab para santri keluar, kepadatan yang biasa terlihat dapat dikurangi dengan mengizinkan santri yang terkonfirmasi negatif untuk pulang ke rumah masing-masing, sedangkan para santri yang terpapar dipindahkan ke ruang isolasi dengan memanfaatkan gedung dan ruang kelas sekolah yang sudah dipersiapkan segala sesuatu kebutuhan isolasinya. seperti kasur, bantal, karpet, meja sekat, ketersediaan listrik, air dan kebutuhan lainnya. Sementara itu, santri yang belum dilakukan tes swab masih harus tinggal di area pesantren dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Ā 

Pesantren Cipasung tidak memberikan izin para santrinya keluar dari area pesantren. Pun sebaliknya, orang luar atau warga sekitar juga tidak sembarang diizinkan untuk memasuki area pesantren. Karenanya, dalam memenuhi kebutuhan para santri, pengurus membuat grup WhatsAapp dengan para pedagang dan jasa dari warga sekitar. Para santri dapat memesannya secara daring melalui grup tersebut. Nanti, warga tersebut mengantarnya sampai gerbang untuk kemudian diteruskan oleh petugas yang berjaga di asrama.

Ā 

Hal tersebut, menurutnya, selain dapat menghindarkan para santri untuk berkontak fisik secara langsung dengan masyarakat luar, juga menjaga perekonomian warga sekitar yang sangat terdampak pandemi.

Ā 

ā€œAdapun kebutuhan jajan santri seperti membeli makanan, minuman atau keperluan lain. Ada fasilitas belanja online,ā€ jelasnya.

Ā 

Lebih lanjut, Hariyadi juga menyebut selama ini kebutuhan makanan bergizi dan menyehatkan bagi santri yang terpapar juga diperoleh dengan membelinya dari warga sekitar dengan memenuhi standar higienitas. Hal itu guna menjaga imunitas tubuh mereka agar tetap terjaga dan stabil.

Ā 

Dalam menjaga imun itu, para santri juga melakukan olahraga saban pagi. Di samping itu, kondisi tubuh dan psikologis santri lebih rileks karena di kala awal kejadian sampai selesai penanganan 340 yang terpapar sekolah diliburkan.

Ā 

Adapun dalam penanganan santri yang terindikasi merasakan sakit dan gejala Covid-19, Pesantren Cipasung sudah menyiapkan isolasi khusus di setiap asrama. Kemudian, mereka akan langsung ditangani dan dilakukan tes swab.

Ā 

ā€œApabila hasilnya positif, kita juga sudah siapkan wisma dan seluruh kebutuhan untuk karantina mandiri 14 hari bagi yang terpapar dan apabila terjadi kondisi tubuh drop bagi yang terpapar, sudah pasti kita serahkan penanganan ke gugus tugas atau pihak rumah sakit rujukan Covid-19 terdekat,ā€ pungkasnya.

Ā 

Pewarta: Syakir NF
Editor: Abdullah AlawiĀ 
Ā