Nasional

Rais NU Cirebon Serukan Perdamaian Antarumat Beragama

Kam, 5 September 2019 | 02:30 WIB

Rais NU Cirebon Serukan Perdamaian Antarumat Beragama

KH Wawan Arwani menjadi keynote speaker pada Dialog Internasional Antaragama di Buntet Pesantren Cirebon. (Foto: NU Online/Abdul Muizz)

Cirebon, NU Online
Agama yang pada dasarnya mengajarkan kasih sayang, kebenaran dan kedamaian belakangan ini mulai diciderai oleh sebagian pemeluk agamanya sendiri.
 
Hal tersebut diungkapkan Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, KH Wawan Arwani pada dialog internasional antaragama. Kegiatan digelar oleh Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Buntet Pesantren, Cirebon, Rabu (4/9).
 
Atas dasar tersebut, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Cirebon itu mengajak kepada para peserta yang hadir untuk menyerukan perdamaian antarumat beragama.
 
Dengan menilik sejarah Islam, Kiai Wawan menerangkan bahwa ketika Allah SWT hendak menciptakan manusia di muka bumi mendapat protes dari para malaikat.
 
“Meski tidak berlebihan, namun protes tersebut sangat penting untuk kita refleksikan ke dalam kehidupan sosial sehari-hari,” jelasnya.
 
Dalam pandangannya, protes yang ingin disampaikan malaikat saat itu adalah apakah Allah SWT benar-benar ingin menciptakan manusia di muka bumi, padahal mempunyai potensi buruk.
 
Namun, kata Kiai Wawan, protes para malaikat itu dijawab dengan mudah oleh Allah SWT. Bahwa Dia Maha mengetahui dan Maha berkehendak.
 
"Allah menjamin lebih tahu apa yang telah diperbuat-Nya,” ungkapnya.
 
Maka, sebagai bentuk jaminannya, Allah  memberikan agama kepada manusia sebagai petunjuk kebenaran dan kebaikan.
 
"Jadi sebenarnya agama sebagai pemandu manusia untuk menghadapi dua potensi buruk itu," urainya.
 
Di samping itu, Kiai Wawan menerangkan bahwa terdapat titik temu antara agama yang satu dengan agama lain. “Umat Islam, Yahudi dan Kristen meyakini adanya kebenaran mutlak dari Tuhan atau Allah SWT, serta meyakini adanya pembalasan hari akhir,” katanya.
 
Selain itu, Kiai Wawan menjelaskan bahwa seluruh agama tersebut adalah serumpun. “Yahudi adalah keturunan Nabi Ibrahim kemudian dilanjutkan oleh Nabi Musa untuk menjalankan tonggak kebenarannya. Sedangkan umat Kristen meyakini bahwa Nabi Isa sebagai panutannya,” tegasnya. 
 
Bagaimana dengan pengikut Nabi Muhammad?  “Umat Islam meyakini bahwa Allah mengutus Nabi Muhammad sebagai rasul untuk menyempurnakan keyakinan para pemeluk agamanya,” ungkapnya.
 
Karena itu, dalam pandangannya, sejatinya sejumlah agama mengajarkan kebaikan. “Kalau ada yang mengatakan agama itu baik, maka pada dasarnya semua agama mengajarkan kebaikan,” tandasnya.
 
Dialog internasional dipusatkan di auditorium Madrasah Nahdlatul Ulama (MANU) Putra dan diikuti ratusan peserta. Kegiatan menghadirkan beberapa narasumber di antaranya Rais PCNU Kabupaten Cirebon KH Wawan Arwani, Kordinator Pelayanan Rohani Penjara Serbia Father Gligorijie Markovic.
 
Juga ada Pemimpin Yahudi Ortodoks Amerika Serikat Robby Howard Hoffman, Sekretaris Yayasan Lembaga Pendidikan Islam (YLPI) BPC KH Aris Ni'matullah, dan Ketua STIT BPC KH Fahad Ahmad Sadat. 
 
 
Pewarta: Abdul Muizz
Editor: Ibnu Nawawi