Rais Aam Imbau Nahdliyin Tetap Tenang di Tengah Isu Cawapres
NU Online · Rabu, 8 Agustus 2018 | 14:05 WIB
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ma’ruf Amin mengajak warga Nahldatul Ulama untuk tetap tenang perihal isu cawapres yang beredar di pelbagai media belakangan ini. Warga NU, menurutnya, perlu bersikap waspada terhadap potensi provokasi.
Demikian disampaikan Kiai Ma’ruf Amin usai shalat magrib kepada NU Online di Lantai 4, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (8/8) malam.
“Tenang saja. Waspada. Jangan terprovokasi. Sekarang ini belum ada apa-apa,” kata Kiai Ma’ruf.
Kiai Ma'ruf menjelaskan bahwa PBNU hingga kini memegang teguh prinsip-prinsip ke-NU-an dan nilai-nilai yang diputuskan oleh para kiai dalam forum Muktamar NU, Munas NU, Konferensi Besar NU.
“Jadi Khittah NU itu berkaitan erat dengan manhajul fikr (cara berpikir) yang sejalan dengan Qanun Asasi NU. Sampai sekarang NU masih setia berpegang pada khittahnya,” kata Kiai Ma’ruf Amin seusai shalat maghrib berjamaah bersama sejumlah pengurus Syuriyah PBNU di ruang kerjanya.
Sebagaimana diketahui, Khittah NU adalah prinsip-prinsip pergerakan organisasi yang digariskan oleh para pendiri NU pada awal pendiriannya 1926.
Khittah NU menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama merupakan organisasi masyarakat yang bergerak di bidang peribadatan, pendidikan Islam, kesehatan, sosial, dan kesejahteraan.
Sebelumnya, pada Rabu (8/8) sore, PBNU menerima kunjungan silaturahmi Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Tampak hadir pada pertemuan ini Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekjen PBNU Helmi Faishal Zaini, Ketua PBNU Robikin Emhas, Ketua PBNU Gus Ipul, Katib Syuriyah KH Nurul Yaqin, dan Bendum PBNU Bina Suhendra. (Alhafiz K)
Terpopuler
1
Dilantik, Berikut Susunan Lengkap Idarah 'Aliyah JATMAN Masa Khidmah 2025-2030
2
Penggubah Syiir Tanpo Waton Bakal Lantunkan Al-Qur’an dan Shalawat di Pelantikan JATMAN
3
Rais Aam PBNU: Para Ulama Tarekat di NU Ada di JATMAN
4
Gencatan Senjata Israel-Hamas
5
Gus Yahya: NU Berpegang dengan Dua Tradisi Tarekat dan Syariat
6
Khutbah Jumat: Muharram, Bulan Hijrah Menuju Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua