Nasional HARLAH KE-52 PMII

Ragam Kesenian Daerah Dipentaskan

Sen, 30 April 2012 | 06:19 WIB

Jakarta, NU Online
Beragam kesenian daerah Indonesia dipentaskan pada puncak peringatan hari lahir Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia pada Sabtu (28/4) di Tugu Proklamasi, Jakarta. Diantaranya tari Saman dari Aceh, Ganding Sriwijaya dari Sumatera Selatan, Gandrung dari Jawa Timur dan Rinjani dari Nusa Tenggara Barat.
<>
“Para penari itu adalah kader PMII di masing-masing daerah. Kami bergerak tidak hanya di level pemikiran dan pengorganisasian, tapi juga mengapresiasi budaya daerah,” jelas Zaini Mustakim Panitia Harlah 52 Tahun PMII Mengabdi yang bertema Mengembalikan Kedaulatan di Tangan Rakyat.

Pendiri PMII KH Nuril Huda dalam pidatonya mengapresiasi pementasan seni daerah itu, “Itulah Islam Ahlussunah wal jama’ah. Lain dengan kelompok-kelompok Islam yang “keras”. Ini haram! Ini bid’ah! NU tidak begitu!” tegasnya.  

Dalam kesempatan lain, budayawan asal Pesantren Cipasung Acep Zamzam Noor berpendapat, “Salah satu cara mengapresiasi seni tradisi adalah dengan cara menampilkannya, supaya kembali populer di masyarakat. Di Sunda ada alat musik tradisional bernama Karinding. Kini makin dikenal masyarakat  karena sering dipentaskan.” 

Beragam kreativitas kader PMII juga ditampilkan, misalnya Bandung Violin Orchaerstra dari PMII Kabupaten Bandung. Mereka membawakan nyanyian rakyat Sunda berjudul Manuk Dadali diiringi biola bambu.  

Dipentaskan pula aneka jenis musik, yaitu marawis yang dikemas dengan Festival Marawis; Parade Pergerakan yang menampilkan band-band indie; paduan suara, dan seni baca Al-Quran.  Juga musik populer yang menampilkan Embun Band dari PMII Ciputat. 

 


Redaktur: Mukafi Niam
Penulis   : Abdullah Alawi