"Saksikan Gerhana, Lalu Bertasbih dan Shalatlah!"
NU Online · Jumat, 10 Mei 2013 | 02:24 WIB
Gresik, NU Online
Sekitar dua ratus orang, laki-laki dan perempuan, berkerumun di Pelabuhan Gresik, Jum’at (10/5) pagi. Beberapa diantaranya membawa peralatan teleskop dan kacamata khusus. Semua mata tertuju ke arah matahari terbit. Berdasarkan perhitungan astronomi, saat itu akan terjadi gerhana matahari.<>
Sayang awan mendung menutupi ufuk timur. Namun diprediksi gerhana akan berlangsung cukup lama, mulai sekitar pukul 05.00 WIB sampai 06.30. Ada persediaan waktu cukup lama untuk mengamati gerhana.
Sekitar pukul 06.00 WIB mata hari mulai menyibak awan hitam. Dan memang benar, samar-samar terlihat bayang-bayang bulan menutupi bagian kanan bawah matahari. Benar, hari ini terjadi gerhana.
“Wes ketok, wes wani sholat yo! (Sudah kelihatan gerhananya, bisa dimulai sholatnya, red,” bisik seorang kepada temannya. Ia mengenakan jaket bertuliskan “pemburu hilal”. Tak lama awan kembali menutupi matahari.
Kejadian singkat itu sudah cukup membuktikan bahwa sudar terjadi gerhana. Pemandu acara kemudian mengajak para jamaah untuk segera bersiap melakukan shalat gerhana. Ia menunjuk satu kapal yang menyediakan air wudlu untuk jamaah. Deretan tikar telah disusun menghadap arah kiblat.
Pemantauan gerhana matahari dan shalat sunnah kusuf kali ini sangat istimewa karena diikuti oleh para kiai dan ahli hisab dari berbagai daerah yang mengikuti kegiatan Penyerasian Almanak Tingkat Nasional Lajnah Falakiyah PBNU di Gresik.
Shalat gerhana dipimpin oleh penasihat Lajnah Falakiyah PBNU KH Taufiwurrahman dan khotbah oleh ketua Lajnah Falakiyah NU Jawa Timur, KH Salam Nawawi.
Shalat dilakukan dua rakaat. Sebelum shalat salah seorang mengingatkan bahwa shalat gerhana dilakukan dengan empat kali membaca surat al-Fatihah dan empat kali ruku’. Setelah ruku’ pertama, jamaah berdiri dan membaca Al-Fatihah lagi, lalu ruku’ lagi. Demikian juga dengan rakaat kedua.
Ada yang menarik dan mungkin khas kaum pesantren. Sebelum shalat seorang jamaah menanyakan, “Kita ini jahr apa sirri?”. Apakah bacaan shalat dikeraskan atau lirih saja? Ada dua pendapat ulama dalam hal ini. Tidak lama, setelah memalui perdebatan kecil, diputuskan shalat dilakukan sirri saja, sebagaimana shalat-shalat yang dikerjakan di siang hari.
Saat shalat berlangsung dan saat KH Salam Nawawi berdiri untuk berkhotbah, suasana semakin terang. Matahari perlahan menunjukkan bahwa saat itu sinarnya terhalang bulan. Tak semua sinarnya menerpa bumi.
“Matahari dan bulan, dua benda langit ini memang bisa membimbing kita untuk menghayati tanda-tanda kebesaran Allah,” kata KH Salam Namawi.
Dia bercerita, gerhana pernah terjadi saat putra Nabi Muhammad SAW yang bernama Ibrahim meninggal. Orang-orang berseru, “Gerhana terjadi karena putra Nabi meninggal.” Tapi, “Tidak..,” kata Nabi. Gerhana adalah tanda kebesaran Allah SWT, dan beliau pun memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak kalimat tasbih, Subhanaallah, maha suci Allah, dan melaksanakan shalat gerhana yang diikuti dengan khotbah.
Kegiatan observasi gerhana dan pelaksanaan shalat kusuf itu berlangsung dengan klimaks. Usai khotbah, Moeid Zahid, salah seorang koordinator pelaksanaan observasi mengumumkan bahwa dari sembilan metode hisab yang dihimpun, ada dua yang paling mendekati kenyataan adalah Javascript Eclipse Calculator V3.3 punya NASA dan Irsyadul Murid Software karya orang pesantren. Data Javascript hanya terpaut 5 detik dari kenyataan.
Tujuh data hisab lain yang digunakan adalah Ascript Calculation, Ascript preview, Ephimeris Depag 2010, Kalender PBNU Markas Jakarta, Kalender menara Kudus, dan ittifaqu Dzatil Baini. Observasi dilakukan di Pelabuhan Gresik yang terletak pada bujur 112039'48" BT dan lintang 0709'16" LS.
Penulis: A. Khoirul Anam
Terpopuler
1
Pastikan Arah Kiblat Tepat Mengarah ke Ka'bah Sore ini
2
Operasional Haji 2025 Resmi Ditutup, 3 Jamaah Dilaporkan Hilang dan 447 Meninggal
3
Trump Turunkan Tarif Impor Jadi 19 Persen, Ini Syarat yang Harus Indonesia Penuhi
4
PBNU Terima Audiensi GAMKI, Bahas Isu Intoleransi hingga Konsensus Kebangsaan
5
Kick Off Jalantara, Rais Aam PBNU Pimpin Pembacaan Kitab Karya Syekh Abdul Hamid Kudus
6
Kisah Di Balik Turunnya Ayat Al-Qur'an tentang Tuduhan Zina
Terkini
Lihat Semua